Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 2 Muzakir Manaf - Fadhullah (Mualem - Dek Fadh) menyiapkan program kartu santri jika terpilih pada Pilkada 2024.
 
"Kami punya program kartu santri, ini yang akan kami berikan kepada mereka yang tidak bisa mengaji, supaya mereka lancar mengaji," kata Cawagub nomor urut 2, Fadhullah, di Banda Aceh, Jumat malam.

Pernyataan itu disampaikan Dek Fadh saat menanggapi pertanyaan pasangan nomor urut 1 Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi dalam debat pertama pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024 di Banda Aceh.

Dek Fadh mengatakan, pemberian kartu santri tersebut sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan minat baca Alquran bagi masyarakat Aceh mulai dari usia dini sampai lanjut usia. Jika mendapatkan amanah untuk memimpin Aceh lima tahun ke depan, lanjutnya, maka akan ada anggaran khusus untuk guru di balai pengajian sebagaimana bantuan yang pernah mereka dapatkan sebelumnya.  

"Untuk jerih payah guru di pesantren, dayah tradisional kami menyiapkan anggaran khusus, sehingga kedepannya anak Aceh tidak ada lagi yang tidak bisa baca Alquran," ujar Dek Fadh.

Sementara itu, terkait upaya meningkatkan indeks baca Alquran, pasangan nomor urut 1 menyatakan bahwa dalam visi-misi mereka telah dijabarkan bakal membuat program satu desa satu hafizh.

Cawagub nomor urut 1, M Fadhil Rahmi mengatakan, mereka memiliki program insentif kepada guru dayah, dan beasiswa kepada alumni pesantren untuk melanjutkan kuliah, tidak hanya dalam negeri, tetapi juga ke timur tengah.

Tak hanya itu, lanjut dia, dengan kekuasaan sebagai pemimpin di provinsi, mereka juga bakal menyebarkan guru ngaji untuk melakukan tahsin Alquran ke seluruh Aceh.

"Kita punya kekuatan untuk kemudian bisa melakukan penetrasi, bahwa kekuatan syariat Islam di dayah, dan bersama ulama akan berhasil adanya," kata Fadhil Rahmi.
 
Pernyataan tersebut muncul setelah calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem melemparkan pertanyaan ke pasangan nomor urut 1 terkait solusi terhadap indeks pembangunan syariah Aceh baru 80-87 persen, dan masih ada 18 persen masyarakat Aceh yang belum mampu membaca Alquran.

Momen membangun Aceh

Sementara itu, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP Aceh), Agusni AH menyatakan bahwa debat kandidat Pilkada ini bukan hanya sekedar formalitas semata, melainkan momen untuk membangun Aceh ke depan. 

"Karena Aceh sudah melalui banyak hal, mulai dari konflik, tsunami. Maka, sudah saatnya kita melihat arah Aceh kedepan yang lebih baik," katanya.

Kepada masyarakat, diharapkan dapat menimbang setiap ide dan gagasan yang disampaikan para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dalam momen debat ini. Bagaimana upaya mereka memikirkan nasib Aceh kedepan.

"Harapan kita, akan lahir pemimpin yang tak hanya pandai berkata, berjanji, tetapi bisa mewujudkan Aceh yang islami, dan berkeadilan," demikian Agusni AH.

Sebagai informasi, Pilkada Aceh 2024 ini hanya ada dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni nomor urut 1 Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi, dan nomor urut 2 pasangan Muzakir Manaf alias Mualem dengan Fadhullah atau Dek Fadh.

Pasangan Bustami-Fadhil diusung oleh lima partai politik yaitu Nasdem, PAN, Golkar, dan dua partai lokal antara lain Partai Adil Sejahtera Aceh, serta Partai Darul Aceh, total dukungan sebanyak 29 dari 81 kursi di DPR Aceh.

Sedangkan, Mualem-Dek Fadh diusung koalisi besar gabungan partai politik lokal maupun nasional, yakni Partai Aceh, Partai Nanggroe Aceh (PNA), Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PKB, dan PDI Perjuangan dengan total 52 dari 81 kursi di DPR Aceh.

Untuk diketahui, adapun jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Aceh 2024 ini mencapai 3.764.944 orang. Diantaranya laki-laki 1.849.422 dan perempuan sebanyak 1.915.522 orang.


 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024