Sabang (ANTARA Aceh) - Pemilik Toko Berkat Ponsel Muhajir di Kota Sabang, Provinsi Aceh, akan menyalurkan 100 persen keuntungan dari penjualannya untuk membantu Muslim Rohingya di Myanmar.

Pantauan Antara di Sabang, Minggu, pengusaha ponsel tersebut menempelkan selembar kertas didepan pinto tokonya bertuliskan, "Keuntungan usaha hari ini 100 persen untuk Rohingya,".

"Ia, keuntungan dari hasil penjualan hari ini, 100 persen akan saya salurkan untuk Muslim Rohingya dan nantinya dana tersebut ditranfer via Rekening Aksi Cepat Tanggal (ACT)," kata Muhajir yang sedang melayani sejumlah pembeli.

Lebih lanjut Muhajir menyampaikan, sudah sepatutnya sesama muslim saling membantu antar sesama yang sedang ditimpa musibah dan ia mengutuk pembantaian terhadap kaum minoritas di Rakhine, Myanmar Barat.

"Sebagai anak bangsa saya mengutuk penbantaian yang terstruktur dan masif terhadap muslim Rohingnya di Rakhie, Myanmar dan mari kita saling mendoakan untuk saudara kita semoga pertolongan Allah SWT segera datang," ajak alumni Fakultas Syariah UIN Yogyakarta.

Sebagaimana diberitakan, sekitar 270.000 warga Rohingya telah mencari perlindungan ke Bangladesh dalam dua pekan terakhir menurut badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jumat mengumumkan lonjakan dramatis jumlah pengungsi yang menyelamatkan diri dari kekerasan di Rakhine State, Myanmar.

Satu kelompok hak asasi manusia mengatakan citra-citra satelit menunjukkan sekitar 450 bangunan telah dibakar di satu kota kecil Myanmar yang kebanyakan penghuninya Rohingya dalam apa yang disebut minoritas muslim itu sebagai upaya untuk mengusir mereka.

Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menyatakan, estimasi jumlah Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh sejak kekerasan meletus di Myanmar pada 25 Agustus telah meningkat dari 164.000 pada Kamis, setelah para pekerja bantuan menemukan kelompok-kelompok besar di perbatasan.


Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017