Sabang (ANTARA Aceh) - Walikota Sabang Nazaruddin menyatakan, kepulauan paling ujung barat Indonesia membutuhkan penambahan satu armada jenis roro untuk pelayaran Sabang - Banda Aceh dan sebaliknya.

"Sabang butuh penambahan satu kapal jenis roro seperti KMP BRR dan kami berharap, orang tua kami Gubernur Aceh bisa mengusulkannya dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA)," kata Walikota Sabang Narazuddin.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sabang, Senin dalam rapat paripurna istimewa DPRK Sabang dalam rangka pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Sabang yang dipimpin oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di Gedung Serbaguna Sabang Fair yang dihadiri unsur Forkompinda dan 1.000-an tamu undangan.

Nazaruddin dan Suradji Junus membacakan sumpah jabatan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Sabang masa jabatan 2017-2022 tepatnya pukul 10:53 WIB yang dipimpin Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengantikan Zulkifli H Adam dan Nazaruddin periode 2012-2017.

Pada kesempatan itu, Walikota Sabang juga menyampaikan, secara umum kebutuhan pagan masyarakat kepulauan dipasok dari daratan yakni, Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh dan andalan utuma adalah Kapal Motor Pelayaran (KMP) BRR.

"Semua kebutuhan masyarakat Sabang dipasok dari daratan Aceh dan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat kita berharap orang tua kita Gubernur Aceh mengusulkan penambahan satu unit kapal roro yang sumber dananya dari APBA," harapnya lagi.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Kota Sabang juga pernah meminta pada Kementerian Perhubungan untuk penambahan satu kapal untuk pelayaran Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya demi mengoptimalkan pelayanan kunjungan wisatawan.

"Untuk kenyamanan kunjungan wisatawan kami membutuhkan penambahan kapal dan kami mohon kepada Menhub untuk menambah armada pelayaran Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya," kata Wakil DPRK Sabang Afrijal di Sabang.

Dia menyebutkan, Kapal KMP Tanjung Burang yang biasanya diperbantukan untuk melayani pelayaran Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya sudah tidak maksimal lagi melayani penyeberangan, pasalnya banyak wisatawan yang menggunakan jasa kapal tersebut menguluh.

"Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada wisatawan yang berkunjung ke Sabang kita berharap Menghub menambahkan armada, lagian Menhub sudah penah berkunjung ke Sabang dan tahu bagaimana perkembangan Sabang," ujarnya.

Pelayan Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya sangat tergantung pada kapal KMP BRR dan ketika kapal tersebut docking pelayaran tidak lancar alias terganggu.

"Ketika cuaca kurang bersahabat Kapal Tanjung Burang tidak bisa berlayar karena kecil, namun kapal sekelas KMP BRR masih memungkinkan karena kapasitasnya agak besar," tuturnya.

Pemerintah pusat sudah menetapkan pulau paling ujung barat Indonesia sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan untuk mendukung percepatan pertumbuhan industry pariwisata tentu membutuhkan infrastruktur yang memadai.

"Saat libur panjang kunjungan wisatawan membludak ke Sabang dan wisatawan tidak memperoleh kenyamanan, beranjak dari problem tersebut dibutuh responsif dari semua pemangku kepentingan," kata Wakil Ketua DPRK Sabang. 


Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017