Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah meminta pemerintah daerah di Bali, segera membangun efektivitas penyaluran logistik bagi pengungsi Gunung Agung.

"Menurut saya, ini harus dibagun efektivitas logistik dengan manajemen yang lebih efektif, dan efisien. Karena titik pengungsiannya tersebar cukup banyak yakni 447 titik," tegasnya di Banda Aceh, Jumat.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Khofifah sendiri, usai membuka rapat koordinasi daerah Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2017 di Provinsi Aceh.

Khofifah mengatakan, saat ini pihaknya melihat pengungsi di kawasan rawan bencana Gunung Agung tersebar di sembilan kabupaten/kota, kian hari terus bertambah.

Hingga kini Kementerian Sosial telah mendapat informasi, sudah 122 ribu jiwa lebih yang mengungsi dengan tersebar pada 447 titik di sembilan kabupaten/kota di Bali.

Pihaknya mencatat kebutuhan akan beras telah meningkat dari 23,5 ton, menjadi 40 ton untuk makan bagi pengungsi dalam satu hari.

Berbagai bantuan telah diberikan oleh pemerintah dan pihak swasta seperti beras, masker, obat-obatan, air mineral, mie instan, dan lain-lain.

"Kemarin saya sudah ketemu pak gubernur Bali, menandatangani SK (Surat Keputusan) siaga darurat dan bisa segera digunakan," ucap menteri.

"SK darurat itu, dari bupati Karangasem. Dan berasnya pun, harus dikirim ke Karangasem. Baru dikirim ke Bangli, Buleleng, Klungkung, dan lain sebagainya," kata Menteri Khofifah.

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika menegaskan hanya 27 desa yang masyarakatnya diwajibkan untuk mengungsi sesuai kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung.

"Yang wajib mengungsi adalah mereka yang berada di KRB satu, dua dan tiga. Di luar itu akan dipulangkan dalam kurun waktu seminggu ke depan," kata Pastika.

Dia mengatakan total pengungsi hingga Jumat, (29/9), di sembilan kabupaten/kota mencapai sekitar 144.389 orang.

Jumlah tersebut, jauh dari perkiraan sebelumnya yaitu hanya sekitar 70 ribu orang saja.

Menurutnya, pihaknya mengkhawatirkan beban pemerintah dan tim penanggulangan bencana sangat berat jika pengungsi dengan jumlah di luar ekspektasi itu tetap dibiarkan di pengungsian.

Sebanyak 27 desa itu di antaranya tujuh desa di Kecamatan Kubu yakni Tulamben, Kubu, Dukuh, Baturinggit, Sukadana, dan Tianyar (Tianyar tengah dan barat aman).

Kemudian lima desa di Kecamatan Abang yakni Pidpid (bagian atas), Nawekerti, Kesimpar, Datah (bagian atas) dan Ababi (atas dan barat).

Selanjutnya, sebanyak tiga desa di Kecamatan Karangasem yakni Padangkerta, Subagan dan Kelurahan Karangasem (dekat Tukad Janga).

Selain itu terdapat empat desa di Kecamatan Bebandem yakni Buwana Giri (bagian atas), Budekeling (dekat Sungai Embah Api), Bebandem (bagian atas) dan Jungutan.

"Desa-desa di Kecamatan Selat dan Rendang juga wajib mengungsi yakni Desa Duda Utara, Amerta Buwana, Sebudi, Peringsari, Muncan, Besakih, Menanga dan Pembatan," papar dia.


Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017