Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Sejumlah cabang yang diperlombakan dalam Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Nasional ke-VIII tahun 2017 telah mengakhiri babak penyisihan.

"Alhamdulillah, hari ini sudah berakhir babak penyisihan dari delapan cabang yang diperlombakan,"  kata Sekretaris Panitia Pelaksana Pentas PAI Aceh, Saifuddin di Banda Aceh, Rabu.

Kegiatan nasional dalam dua tahunan sekali ini diikuti tidak kurang dari 1.200 peserta mengikuti berbagai kegiatan yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 14 Oktober tahun ini.

Mulai dari tingkat Sekolah Dasar/SD, Sekolah Menengah Pertama/SMP, Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) dari semua provinsi di Indonesia.   
    
Kali ini terdapat delapan cabang diperlombakan yakni Musabaqah Tilawatil Quran/MTQ, hifzhil quran, pidato, cerdas cermat, kaligrafi, nasyid, debat dan kreasi busana.

Lomba tersebut dipusatkan di Bum Serambi Makkah, julukan Kota Banda Aceh seperti Taman Ratu Safiatun, lapangan basket setempat, dan di aula beberapa hotel berbintang.

"MTQ putra atas nama Fuzari masuk babak final, lalu MTQ tingkat SD untuk putra dan putri masuk semi final yang kedua lomba itu kontingen Aceh," terangnya.  
    
"Dan masih banyak lagi putra dan putri kontingen dari Aceh bertarung di babak semi final, dan final. Mudah-mudah kontingen Aceh juara umum," tutur Saifuddin.

Chundasah, Koordinator Lomba Cabang MTQ mengaku, pihaknya telah mengumuman peserta dari kontingen provinsi mana saja yang lolos ke babak final di arena MTQ.

"Bagi yang belum beruntung ke babak final, kami mohon tetap semangat mencoba di jenjang berikutnya. Mereka yang lolos ke final, kami minta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin," katanya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat membuka penyelenggaraan Pentas PAI Tingkat Nasional ke-VIII Tahun 2017 menyatakan, pentas tersebut merupakan wahana menggali potensi dan minat anak dalam bidang pendidikan agama.

"Penyelenggaraan ini merupakan kebutuhan kita semua sebagai orang tua dan anak yang sedang menempuh pendidikan dari jenjang sekolah dasar sampai SMA/SMK terhadap pengetahuan agama," katanya.

Menurutnya, dengan kegiatan tersebut dapat mengetahui terhadap bakat, potensi, minat dan juga keterampilan setiap peserta didik dalam pendidikan bidang agama.

"Kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahim, saling berintraksi membangun relasi dan ini juga tidak hanya siswa, tapi juga guru dan pengelola sekolah yang mengajarkan pendidikan agama Islam," katanya. 


Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017