Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah meminta utusan khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono mendukung agenda revisi UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA) agar dana otonomi khusus (Otsus) Aceh dapat diperpanjang.
"Kami berharap dana Otsus bisa diperpanjang, dan dikembalikan menjadi dua persen seperti semula, kami berharap ini jadi kado bagi Aceh untuk disampaikan ke Presiden," kata Fadhlullah dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Senin.
Permintaan itu disampaikan Wakil Gubernur Aceh saat bertemu Muhammad Mardiono di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen, Aceh.
Sebagai informasi, berdasarkan UU Pemerintah Aceh, dana otsus Aceh diberikan oleh Pemerintah Pusat sejak 2008-2027. Angkanya, dari 2008-2022 sebesar dua persen dari DAU nasional.
Baca: Mendagri akui ada efisiensi anggaran untuk otsus Aceh
Namun, sejak tahun 2023 hingga 2027 mendatang, pengalokasian dananya sudah berkurang menjadi satu persen dari DAU nasional. Saat ini, terkait agenda revisi UUPA sudah masuk dalam Prolegnas DPR RI.
Selain dana Otsus, Fadhlullah juga menyampaikan sejumlah persoalan lainnya agar dapat dibantu oleh utusan khusus Presiden tersebut. Diantaranya, terkait hasil bumi Aceh yang melimpah mulai dari pertanian, perkebunan hingga kelautan.
Namun, hasil tersebut harus dijual ke provinsi lain dikarenakan tidak adanya pabrik pengolahan di provinsi paling barat Indonesia itu.
"Hasil bumi Aceh selalu dibawa ke provinsi lain, karena pasar juga dikuasai provinsi lain," ujarnya.
Baca: Utusan Prabowo temui Wali Nanggroe, bahas dana Otsus dan Pilkada Aceh
Kemudian, terkait kelapa sawit, kata Fadhlullah, saat ini terdapat 69 pabrik kelapa sawit di Aceh. Tetapi, CPO nya masih dibawa ke provinsi tetangga yakni Sumatera Utara.
"Harusnya, Aceh memiliki pabrik pengolahan CPO agar dapat memproduksi berbagai produk pangan," katanya.
Maka dari itu, dirinya berharap kepada utusan khusus Presiden yang juga Plt Ketua Umum PPP tersebut ikut serta memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh ke Pemerintah Pusat.
Karena, sudah selayaknya Aceh diberikan perhatian khusus. Mengingat, Aceh menjadi garda depan yang berkontribusi membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Mulai dari sumbangan pesawat pertama Indonesia hingga menjadi tempat terakhir perjuangan melawan penjajah. Aceh layak diberikan perhatian," ujar Fadhlullah.
Baca: Anggota DPD perjuangkan perpanjangan dana otsus Aceh
Menanggapi permintaan Wagub Aceh, Muhammad Mardiono menyatakan sebagai pimpinan PPP sekaligus utusan Presiden siap menjadi yang terdepan dalam membantu dan mengusulkan perpanjangan dana Otsus Aceh.
"Saya sudah puluhan kali ke Aceh sehingga sudah banyak lebih dekat dengan tokoh Aceh, karena itu saya akan mendorong dan menyampaikan pada pak Presiden agar dana Otsus bisa diperpanjang, InsyaAllah pak Presiden akan beri perhatian khusus," kata Mardiono.
Kemudian, sebagai utusan khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, dirinya juga memberikan perhatian khusus kepada Aceh pada bidang produktivitas pangan untuk mengembangkan potensi pertanian, peternakan dan kelautan.
"Kita akan mendorong program pemerintah terkait kemandirian pangan bisa berangkat dari provinsi Aceh," demikian Muhammad Mardiono.
Baca: Dana Otsus jadi pembahasan hangat dalam debat pertama Pilgub Aceh
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025