Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang mengajukan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan hunian sementara (huntara).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Banda Aceh, Jumat, mengatakan adanya usulan tersebut dapat mempercepat pembangunan huntara di daerah bencana.

"Pemkab Aceh Tamiang sudah mengusulkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan huntara untuk masyarakat terdampak bencana banjir bandang di kabupaten tersebut," katanya.

Abdul Muhari menyebutkan lahan tersebut berada di perkebunan PTPN III. Huntara tersebut nantinya untuk masyarakat terdampak bencana dari Kecamatan Karang Baru dan Kecamatan Tamiang Hulu.


Baca juga: BNPB: Hunian sementara korban banjir di Aceh mulai dibangun

Saat ini, kata dia, usulan lahan tersebut sudah disampaikan kepada Direktur Utama PTPN III. Jika lahan yang diusulkan disetujui, BNPB bersama pihak terkait akan mengecek dari aspek mitigasi bencana.

"Pengecekan aspek mitigasi bencana untuk melihat potensi banjir dan bencana lainnya. Tujuannya agar masyarakat yang tinggal di huntara terus nantinya bebas dari bencana," katanya.

Selain huntara, kata dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang juga mengusulkan sebanyak 25 titik untuk pembangunan hunian tetap yang tersebar di sejumlah kecamatan di kabupaten tersebut.

"Untuk masyarakat terdampak bencana di daerah itu ada dua opsi, tinggal di huntara atau menetap sementara di rumah saudara. Bagi yang menetap sementara di rumah saudara diberikan dana tunggu hunian tunggu Rp600 ribu per keluarga setiap bulan," katanya.

Sedangkan rencana pembangunan huntara di daerah bencana lainnya, kata dia, seperti Kabupaten Aceh Utara, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe.

Serta, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Barat, dan Kabupaten Nagan Raya, masih dalam pengkajian lahan yang akan diusulkan.

"Sementara, Kabupaten Bener Meriah mengajukan lahan di lima titik, Kabupaten Pidie Jaya ada tiga titik, Kabupaten Gayo Lues sebanyak 13 titik, dan Kabupaten Aceh Tengah, juga sebanyak 13 titik," kata Abdul Muhari.

Terkait perkembangan penanganan kebencanaan per Jumat (19/12), Abdul Muhari menyebutkan korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Provinsi Aceh mencapai 455 jiwa dan 30 orang masih dinyatakan hilang.

"Sedangkan jumlah pengungsi sebanyak 498.182 jiwa, turun dari sehari sebelumnya yang mencapai 506.946 jiwa. Jumlah pengungsi terbanyak di Kabupaten Aceh Utara sebanyak 166.920 jiwa dan Kabupaten Aceh Tamiang mencapai 159.744 jiwa," kata Abdul Muhari.


Baca juga: Pemkab Aceh Utara minta percepat bangun Huntara

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025