Kutacane, Aceh Tenggara (ANTARA Aceh) - Sebanyak lima calon pembeli potensial asal Kanada dengan produk unggulan kopi gayo, memperhatikan kelestarian lingkungan sampai ke area kebun kopi setempat.

"Pengusaha kopi di Takengon dan calon pembeli, tetap memperhatikan pelestarian lingkungan," ujar Kepala Biro Humas Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan melalui telepon di Aceh Tenggara, Jumat.

Marolop yang juga menghadiri "buyer mission" itu berkata, terutama kawasan hutan di kebun kopi pada dua kabupaten dataran tinggi di Aceh demi menjaga iklim kondusif, agar bisa terus berproduksi secara berkelanjutan.

"Buyer mission" merupakan petemuan bisnis antara pembeli dan penjual kopi gayo yang digelar di ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, yakni Takengon berlangsung dari 13-17 November 2017.

Kelima calon pembeli ini yaitu "Bean North Coffee Roasting", "Cooperative Coffee", "Just Us Coffee Roaster Cooperative", "Los Beans", dan "Lenoir and Lacroix".

Mereka mengunjungi lima produsen kopi gayo seperti PT Meukat Komoditi Gayo, PT Orang Utan Lestari, Koperasi Redelong Organic, Koperasi Kopi Wanita Gayo, dan Koperasi Arinagata.

"Pembeli potensial ini, kita pertemukan langsung dengan produsen kopi di kawasan penghasil kopi gayo arabika di Aceh," terangnya.

"Selama pertemuan, calon pembeli dapat menikmati sampel panen kopi di tahun ini, sebelum mereka memutuskan untuk membeli kopi arabika," tambah Marolop.

Ia mengatakan, pembeli potensial juga diperkenalkan dengan metode pembibitan, penanaman, dan pengolahan tanaman kopi, hingga menghasilkan kopi yang berkualitas.

Lalu, ucapnya menerangkan, mereka diajak untuk menanam bibit kopi gayo di Pusat Penelitian Kopi Gayo Takengon.

"Kopi gayo miliki rasa yang unik. Selain itu, adanya program tanggung jawab sosial perusahaan dari para pengusaha kopi di Takengon. Ini, menjadi daya tarik yang menambah minat pembeli untuk bertransaksi," ujar Marolop.

Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara saat menerima kelima calon pembeli menyampaikan, pihaknya masih membutuhkan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan darat.

"Untuk meningkatkan identitas kopi gayo ke depan, maka dibutuhkan infrastruktur pendukung. Diantaranya dry port (pelabuhan darat), agar ekspor bisa langsung dilakukan dari wilayah Gayo," katanya. 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017