Sabang (ANTARA Aceh) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Aceh untuk mengwaspadai dampak dari curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin atau disebut bencana "hidrometeorologi".

Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto di Sabang, Senin menyampaikan, melihat kondisi pertumbuhan awan konvektif menyelimuti langit, berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sabang dan Aceh secara umum.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan melakukan aktifitas di luar rumah agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap dampak dari bencana hidrometeorologi seperti adanya genangan air di jalan raya dan banjir bandang," katanya.

Menurutnya, masyarakat provinsi paling ujung barat Indonesia harus meningkatkan kewaspadaannya di beberapa titik jalan yang dianggap rawan akan bencana gerakan tanah longsor di beberapa ruas jalan nasional.

"Jadi, kepada masyarakat Sabang terkhusus yang menuju lokasi wisata perlu mewaspadai gerakan tanah rawan longsor di jalan tanjakan Cot Murong menuju objek wisatawan Pantai Gapang, Iboih dan Tugu Kilometer Nol Indonesia," jelas Siswanto.

Bagi masyarakat yang bepergian atau beraktifitas di luar ruangan, jika cuaca buruk terjadi (hujan lebat disertai angin dan petir) agar tidak berteduh atau berlindung di bawah pohon besar untuk mengantisipasi robohnya pohon dan patahnya ranting akibat terhempas angin kencang, tambah dia.

Ia juga mengingatkan para penyedia jasa pelayaran dari Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya agar selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi kenaikan tinggi gelombang yang mencapai diatas 2,5 meter.

Lebih lanjut katanya, masyarakat nelayan khususnya yang menggunakan kapal kecil atau tongkang yang tidak dilengkapi dengan peralatan komunikasi diingatkan untuk menunda sementara kegiatan melaut sampai kondisi cuaca di laut dan tinggi gelombang aman.

"Terkait cuaca yang kurang bersahabat ini kami mengimbau kepala masyarakat nelayan agar tidak terlalu jauh dari pinggiran pantai melaut," ingatnya.

Bencana bisa muncul tanpa melihat objek atau mengenal siapa pun untuk itu, pihaknya berharapkan masyarakat yang berada dikawasan bencana harus mampu mengenali lingkungan sebagai upaya deteksi dini.

Stasiun BMKG Kota Sabang sebagai salah satu institusi pemerintah yang memiliki tanggung jawab dalam pengamatan unsur cuaca akan selalu berusaha memberikan layanan informasi kepada masyarakat luas.

"Masyarakat harus merubah cara berpikir dalam menghadapi bencana. Bencana semata-mata bukan sekedar sebuah takdir, namun kita harus bisa berprinsip hidup berdampingan dengan bencana," tuturnya.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017