Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Petani tambak di Kota Lhokseumawe, mengalami kerugian ratusan juta rupiah, akibat luapan banjir yang melanda kawasan pantai utara Provinsi Aceh itu.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Lhokseumawe Azhar di Lhokseumawe, Selasa mengatakan, banyak areal pertambakan di Kecamatan Blang Mangat yang saat ini sedang berisi ikan dan udang disapu banjir.

Akibat luapan air banjir yang meluber hingga ke tambak warga tersebut, berbagai jenis ikan dan udang yang sedang dibudidayakan menjadi hilang dibawa air.

"Meskipun tidak ada pematang tambak yang patah atau jebol, akan tetapi luapan air banjir yang melanda kawasan Blang Mangat, ikut meluber ke tambak masyarakat dan menyebabkan ikan atau udang yang dipelihara hilang," ungkapnya.

Dengan hilangnya udang atau ikan yang sedang dipelihara tersebut, petani tambak diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp700 juta lebih.

Ia menyebutkan, sekitar 70 hektare tambak di Kecamatan Blang Mangat yang tersebar di beberapa desa, terkena banjir, sedangkan di Kecamatan Muara Dua, areal tambak yang terdampak banjir adalah di Gampong Alue Awe.

Sementara jenis udang yang dibudidayakan adalah udang vaname. Bahkan ada yang hendak menjelang panen, akan tetapi sudah digerus oleh luapan air banjir, katanya.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017