Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Inflasi di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, pada Desember 2017 tertinggi se-Pulau Sumatera, yaitu sebesar 1,69 persen, demikian rilis Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

BPS Kota Lhokseumawe, Selasa, menyebutkan bahwa inflasi itu dipicu oleh kenaikan pada kelompok bahan makanan secara signifikan, yaitu sebesar 5,10 persen.

Kemudian disusul oleh kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan gas bahan bakar sebesar 0,72 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi olah raga sebesar 0,10 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen serta kelompok sandang sebesar 0,02 persen.

Penyumbang utama terjadinya inflasi pada kelompok bahan makanan adalah pada ikan segar. Sedangkan pada kelompok makanan jadi, penyumbang utama terjadinya inflasi adalah pada jenis sirup. Sementara pada kelompok pengeluaran perumahan air, lisrik dan gas, komoditas yang memberi andil inflasi adalah upah tukang bangunan. Untuk kelompok sandang jensi komoditas yang memebri andil inflasi adalah pada upah tukang jahit.

Sementara untuk kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok trasnpor, komunikasi dan jasa keuangan, pada bulan Desember 2017 tidak memberi andil inflasi.

Sementara itu, secara nasional, BPS menyebutkan bahwa dari 82 kota yang dipantau perubahan harga pada bulan Desember, semuanya mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 2,28 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 0,18 persen.

Sedangkan di Pulau Sumatera, dari 23 kota, Lhokseumawe menempati urutan tertinggi sebesar 1,69 persen dan Kota Metro dengan angka inflasi terendah di Pulau Sumatera sebesar 0,23 persen. 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018