Banda Aceh (Antaranews Aceh) - PT PLN (Persero) berkomitmen untuk memberdayakan tenaga kerja lokal dalam mendukung pembangunan dan juga operasional pembangkit listrik yang dibangun di setiap kawasan.

"Kami berkomitmen untuk mempekerjakan tenaga lokal dalam mendukung pembangunan pembangkit dan saat ini sudah ada beberapa putra daerah Aceh yang duduk di level manajerial," kata Kepala Divisi Operasional PT PLN Regional Sumatera Supriyadi di Aceh Besar, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela pembangunan Fase I 50 MW yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah di kawasan Gampong Ladong, Kabupaten Aceh Besar.

Ia menjelaskan untuk operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Arun Lhokseumawe, dari total 104 pegawai, 85 pekerja di antaranya adalah putra asli Aceh. Selain itu, tenaga pendukung lainnya juga merupakan warga lokal.

Direktur Utama PT PBJ Iwan Agung Firstantara menjelaskan, proyek MPP PLTG Aceh ditargetkan selesai tahun 2019. Namun, pihaknya berkomitmen untuk melakukan akselerasi sehingga proyek ini dapat selesai dalam tahun 2018.

Ia mengatakan untuk wilayah Aceh pihaknya akan membangun dua MPP dengan total kapasitas 150 MW. Untuk tahap awal PJB akan membangun MPP Aceh Fase I berkapasitas 50 MW dan kemudian akan dilanjutkan Fase II berkapasitas 100 MW dengan total investasi mencapai Rp1,6 triliun.

Ia mengatakan pembangunan MPP Aceh tersebut merupakan proyek yang dibangun sebagai pelaksanaan program kelistrikan 35.000 MW yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

PJB mendapat penugasan dari PT PLN (Persero) untuk menyelesaikan proyek di lima lokasi Indonesia, yaitu Sumatera, Sulawesi, Maluku, Jawa Bagian Timur, dan Bali dengan kapasitas total sebesar 500 MW.

Pewarta: Ifdhal

Editor : Antara Aceh


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018