Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kota Banda Aceh meminta PLN meyakinkan para investor bahwa di ibu kota Provinsi Aceh itu surplus atau kelebihan energi listrik.
"Kami minta PLN meyakinkan investor bahwa listrik bukan menjadi persoalan di Banda Aceh. Listrik di Banda Aceh surplus," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Sabtu.
Wali Kota menyebutkan, surplus daya listrik tersebut diketahui setelah manajemen Area PLN Banda Aceh menyampaikan dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah kota di balai kota setempat.
Dalam pertemuan itu, kebutuhan seluruh pelanggan di Banda Aceh, baik rumah tangga maupun industri mencapai 89 megawatt (MW). Sedangkan, PLN saat memiliki total daya melebihi hingga 15 persen untuk melayani wilayah Banda Aceh.
Dengan kondisi tersebut, menurut Aminullah Usman, krisis listrik yang terjadi selama ini seperti seringnya terjadi pemadaman, tidak akan dirasakan lagi oleh masyarakat Banda Aceh.
"Sebelumnya, kami pesimis soal listrik di Banda Aceh bisa teratasi dengan cepat. Namun setelah mendapat penjelasan, ternyata listrik di Banda Aceh surplus," ungkap dia.
Apalagi, lanjut dia, nantinya sumber daya listrik semakin bertambah menyusul dibangunnya PLTG di Ladong, Aceh Besar, yang menghasilkan 50 MW. Dan ini tentu akan lebih memastikan bahwa listrik yang dianggap bermasalah untuk investasi selama ini bisa teratasi.
"Hal ini tentu akan sangat bagus karena selain memberi kenyamanan bagi warga juga memberi jaminan bagi investor yang akan berinvestasi di Banda Aceh," kata Aminullah Usman.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Banda Aceh meminta PLN dapat menginformasikan kepada investor soal kesiapan dan ketersediaan daya listrik di ibu kota provinsi paling ujung barat Indonesia tersebut.
Dengan semakin banyaknya investor masuk ke Banda Aceh, akan memberikan banyak peluang lapangan pekerjaan bagi warga kota. Sekaligus menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
"Sumber daya listrik bukan lagi sebagai alasan bagi investor untuk enggan masuk ke Banda Aceh. Karena itu, kami berharap PLN juga ikut meyakinkan pihak investor," pinta Aminullah Usman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Kami minta PLN meyakinkan investor bahwa listrik bukan menjadi persoalan di Banda Aceh. Listrik di Banda Aceh surplus," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Sabtu.
Wali Kota menyebutkan, surplus daya listrik tersebut diketahui setelah manajemen Area PLN Banda Aceh menyampaikan dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah kota di balai kota setempat.
Dalam pertemuan itu, kebutuhan seluruh pelanggan di Banda Aceh, baik rumah tangga maupun industri mencapai 89 megawatt (MW). Sedangkan, PLN saat memiliki total daya melebihi hingga 15 persen untuk melayani wilayah Banda Aceh.
Dengan kondisi tersebut, menurut Aminullah Usman, krisis listrik yang terjadi selama ini seperti seringnya terjadi pemadaman, tidak akan dirasakan lagi oleh masyarakat Banda Aceh.
"Sebelumnya, kami pesimis soal listrik di Banda Aceh bisa teratasi dengan cepat. Namun setelah mendapat penjelasan, ternyata listrik di Banda Aceh surplus," ungkap dia.
Apalagi, lanjut dia, nantinya sumber daya listrik semakin bertambah menyusul dibangunnya PLTG di Ladong, Aceh Besar, yang menghasilkan 50 MW. Dan ini tentu akan lebih memastikan bahwa listrik yang dianggap bermasalah untuk investasi selama ini bisa teratasi.
"Hal ini tentu akan sangat bagus karena selain memberi kenyamanan bagi warga juga memberi jaminan bagi investor yang akan berinvestasi di Banda Aceh," kata Aminullah Usman.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Banda Aceh meminta PLN dapat menginformasikan kepada investor soal kesiapan dan ketersediaan daya listrik di ibu kota provinsi paling ujung barat Indonesia tersebut.
Dengan semakin banyaknya investor masuk ke Banda Aceh, akan memberikan banyak peluang lapangan pekerjaan bagi warga kota. Sekaligus menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
"Sumber daya listrik bukan lagi sebagai alasan bagi investor untuk enggan masuk ke Banda Aceh. Karena itu, kami berharap PLN juga ikut meyakinkan pihak investor," pinta Aminullah Usman.
Editor : Antara Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018