Meulaboh (Antaranews Aceh) - Para pedagang beras di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, menjual beras kualitas medium seharga Rp9.000/Kg atau masih jauh dari harga eceran tertinggi (HET) ditentukan pemerintah.

Rusli, salah seorang pedagang beras di Pasar Lhung Nak Yee, Meulaboh, Selasa menuturkan, harga tersebut tergolong tinggi atau mengalami kenaikan dari harga biasanya mereka jual Rp8.200 hingga Rp8.500/Kg atau Rp125.000/zak isi 15 kg.

"Hari ini kami jual Rp135 ribu per zak, karena modal mahal, ya kita jual sedikit mahal. Kami tergantung pada pasokan dari kampung (distributor beras)," ungkapnya ketika diwawancarai saat operasi pasar (OP) Satgas Pangan Aceh Barat.

Rusli menyampaikan, harga jual beras kualitas terendah itu seperti merek Waled dan sejenisnya, bagi masyarakat Aceh Barat harga demikian tergolong tinggi, sebab untuk harga beras premium atau kualitas A kebanyakan seperti merek Dua Mawar dan sejenisnya seharga Rp10.000 hingga Rp11.000/Kg.

Ia mengakui, para pedagang sangat membutuhkan peran andil Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar, dengan demikian harga distribusi beras dari agen hingga harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani bisa ditekan.

"Kalau operasi Bulog seperti ini, maka gabahpun turun, dulu kami bisa stok banyak banyak, tapi kalau Bulog sudah turun kami stop. Tidak bisa lagi coba nyimpan stok beras karena harga beras masuk nanti pasti akan murah," imbuhnya.

Tim Satgas pangan dari unsur Bulog Subdivisi Regional (Divre) Meulaboh, Satreskrim Polres Aceh Barat, serta dari Dinas Perdagangan, turun ke pasar dengan membawa beras medium seharga Rp8.300/Kg dan menempelkan spanduk mitra Bulog.

Secara ketentuan untuk HET sesuai Peraturan Menteri (Permendag) Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017, setiap daerah di Indonesia memiliki harga beras kualitas medium yang berbeda-beda, dari harga Rp9.450/Kg hingga Rp10.250/Kg.

Untuk wilayah Kabupaten Aceh dan Aceh Barat, khususnya, harga beras operasi pasar yang disepakati Satgas Pangan adalah Rp8.300/Kg, karena harga tersebut sudah standar untuk tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat provinsi paling ujung barat Indonesia itu.

"Harga beras yang kita lepas dalam OP Rp8.300/Kg, ini adalah harga disepakati walaupun di bawah HET. Bagi konsumen menengah bawah harga di pedagang saat ini tergolong tinggi," sebut anggota Satgas Pangan, Perwakilan Bulog Divre Meulaboh, Zeri.

Satgas Pangan Aceh Barat menemukan harga beras kualitas medium atau harga dan kualitas terendah di pasar Meulaboh seharga Rp9.000/Kg atau sekitar Rp135.000/zak isi 15 kilogram untuk beras merek lokal seperti Walet, Topone dan sejenisnya.


Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018