Meulaboh (Antaranews Aceh) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, mempersiapkan 400,5 ton logistik beras untuk bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) untuk disalurkan kepada penerima manfaat di wilayah kerjanya.

Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Meulaboh, Ade Mulyani, di Meulaboh, Rabu, mengatakan, bansos rastra tersebut disalurkan kepada penerima manfaat pada empat kabupaten wilayah kerjanya secara geratis sebab ditanggung pemerintah melalui APBN.

"Beras ini geratis, pemda setempat hanya membayarkan biaya transportasi pengangkutan sampai ke tempat. Beras tidak lagi ditebus oleh pemda ataupun masyarakat, sekarang sudah geratis karena ditanggung pemerintah pusat,"sebutnya.

Ade Mulyani menyampaikan, 400 ton beras tersebut untuk tiga kabupaten yang disiapkan untuk tahap pertama, yakni ke Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya, sementara untuk Simeulue telah ada gudang sendiri, namun tetap di bawah koordinir Bulog Meulaboh.

Pada program beras sejahtera (rastra), masyarakat penerima bantuan harus menebus Rp1.600/kg, dana tersebut di daerah Aceh Barat biasanya ditebus oleh Pemkab Aceh Barat kepada Perum Bulog, setelah diajukan permintaan sesuai kebutuhan.

Pada distribusi bansos rastra tahap pertama bulan ini berdasarkan petunjuk Kementrian Sosial Republik Indonesia, wajib dilaksanakan tanggal 25 Januari 2018, nilai bansos rastra itu sesuai dengan harga pokok pemerintah (HPP) yakni Rp10 ribu per kilo.

"Kalau rastra sebelumnya masyarakat tetap menebus seharga Rp1.600 per kilogram, mulai tahun 2018 bansos rastra tidak lagi. Karung yang digunakan saat ini juga sudah berisikan 10 kilogram, kalau dulu masih ukuran zak 15 kilogram,"sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, di wilayah kerjanya terdapat 46,784 rumah tangga sasaran (RTS) penerima bansos rastra, jumlah tersebut sudah masuk Simeulue, masing-masing penerima bantuan akan mendapatkan beras satu zak berisikan 10 kilogram.

Hal yang membedakan program bansos dengan program rastra adalah, untuk rastra masih harus ditebus karena mendapat subsidi dari pemerintah, sementara bantuan sosial benar-benar geratis, bukan penjualan barang subsidi.

Ade Mulyani, menyampaikan, pihaknya sudah mempersiapkan logistik tersebut dan ketersediaan beras masih tercukupi untuk empat bulan ke depan, malahan dalam waktu dekat akan ada pasokan beras dari Perum Bulog Aceh sebanyak 1.000 ton.

"Untuk ke depan, kalau tidak ada perubahan data, jumlah kuantum beras yang distribusi 400 ton per bulan. Untuk Simeulue ada pendataan sendiri di sana, tinggal pelaksanaan peluncurannya dilakukan secara serentak,"katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018