Meulaboh, Aceh, 10/1 (Antara) - Ketua Satgas Pangan Kabupaten Aceh Barat, AKP Fitriadi berpendapat usulan kenaikan harga beras medium yang dilepas ke pasar belum tepat, tapi yang perlu dilakukan saat ini adalah memperbaiki kualitas beras medium itu sendiri.

"Selama ini pola pikir masyarakat beras Bulog itu kurang bagus, padahal kalau kita lihat sudah hampir imbang dengan bentuk beras merek premium lokal di Aceh. Kualitasnya itu menurut saya harus lebih ditingkatkan," katanya di Meulaboh, Rabu.

Fitriadi yang juga Kasat Reskrim Polres Aceh Barat itu berpesan agar dalam distribusi bahan pangan tersebut, tidak ada pihak yang mencoba melakukan tindakan pelanggaran hukum.

Satgas Pangan akan terus memantau penjualan beras operasi pasar (OP) sesuai dengan harga yang ditentukan.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Meulaboh, Ade Mulyani, mengatakan, pada prinsipnya kebijakan tersebut harus berdasarkan kesepakatan, sementara pedagang dan mitra Bulog menolak kenaikan harga beras medium.

"Kita sudah dengar bersama bahwa pedagang tidak setuju, apabila dinaikkan maka mereka khawatir akan berimbas kepada harga beras kampung pun akan ikut dinaikkan pedagang," katanya.

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 adalah tidak membatasi harga jual beras terendah, akan tetapi membatasi harga tertinggi untuk menekan terjadinya inflasi secara regional dan nasional.

Dalam pertemuan itu, tim dari Kemendag mengusulkan rencana penaikan harga beras kualitas medium dari nilai kesepakatan sebelumnya Rp8.300 naik menjadi Rp8.600/Kg, dengan catatan kualitas beras yang dijual harus lebih ditingkatkan, sebab di daerah lain harga eceran tertinggi (HET) dalam OP hingga Rp9.300/Kg.

"Karena saya melihat kualitas beras di sini perlu ditingkatkan. Kalaupun dinaikkan Rp300 per kilogram, apakah berdampak dan ini bisa dilakukan," sebut perwakilan dari Kemendag RI, Neni Dwi Prehati.

Kepala Dinas Perdagangan Aceh Barat, Said Fauzi, menyampaikan, lebih sepakat untuk tidak menaikkan harga beras medium karena akan memberatkan konsumen, apalagi setingkat kenaikan harga beras dampak musim paceklik saat ini sudah terasa memberatkan masyarakat menengah bawah.

"Karakter masyarakat Aceh Barat, walaupun mahal, yang penting ada barang. Cenderung juga banyak mencari barang bagus. Tapi baiknya memang harga beras medium ini tetap seperti kesepalatan awal Rp8.300 per kilogram," katanya menambahkan.


Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018