Blangpidie (Antaranews Aceh) - Pemerintah Pusat akan membangun jaringan irigasi sekunder untuk lahan sawah seluas 4.500 hektare di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, sebagai upaya meningkatkan produktifitas tanaman padi di daerah itu.

Wacana pembangunan saluran sayap kanan irigasi Krueng Susoh yang dimulai dari Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, hingga ke Desa Geulanggang Gajah, Kecamatan Kuala Batee itu diketahui setelah tim dari Balai Wilayah Sungai Sumatera I melakukan sosialisasi dengan masyarakat Abdya di Blangpidie, Kamis.

Acara pertemuan konsultasi masyarakat yang dilaksanakan di aula Masjid Pemkab Abdya tersebut dihadiri Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I diwakili oleh Suprayitno, Bupati Abdya Akmal Ibrahim, para kepala dinas terkait, camat, kepala desa, konsultan PT Global Parasindo Jaya, dan konsultan PT Trans Intra Asia.

Suprayitno selaku koordinator tim Balai Wilayah Sungai Sumatera mengatakan, wacana pembangunan saluran sekunder pada sayap kanan irigasi Krueng Susoh untuk lahan sawah seluas 4.500 hektare itu saat ini masih dalam tahap sosialisasi untuk kebutuhan pembuatan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) dan desain perencanaan.

"Desain peningkatan, Larap, dan Amdal itu harus dipenuhi untuk kontruksi, sehinga rencana pembebasan lahan dan pembangunan saluran sayap kanan irigasi Krueng Susoh untuk lahan sawah tadah hujan seluas 4.500 hektare, ke depan bisa terlaksana dengan lancar," ungkapnya.

Suprayitno mengaku belum mengetahui jumlah angaran yang akan dibutuhkan untuk pembangunan saluran irigasi sekunder yang panjangnya sekitar 10 kilometer tersebut, sebab saat ini pihaknya masih dalam tahap perencanaan desain dan Amdal.

Anggaran Amdal dan untuk pembangunan saluran irigasi itu, sambung dia, nantinya akan menggunakan sumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), karena Daerah Irigasi (DI) Krueng Susoh yang ada di Kabupaten Abdya ini merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.

"Karena ini kewenangan pusat tentu pembangunannya menggunakan dana APBN. Dan bukan APBN saja, tapi anggaran dari pemerintah daerah, termasuk dari donatur juga boleh digunakan untuk pembangunan irigasi ini. Apalagi sekarang sudah ada undang-undangnya," katanya.

Irigasi Krueng Susoh yang terletak di Desa Babah Lhung, Kecamatan Blangpidie itu memiliki debit air yang sangat besar, yakni mencapai 3.112.80 liter/detik dan mampu mengairi lahan sawah seluas 5.900 hektare untuk tujuh kecamatan di Kabupaten Abdya.

Namun, berhubung belum memiliki saluran sayap kanan, sehinga irigasi yang dibangun pemerintah pada tahun 1992 dengan dana APBN itu hanya dimanfaatkan oleh petani untuk mengairi lahan sawah seluas 2.178 hektare di tiga kecamatan.

Sedangkan lahan sawah di kawasan Kecamatan Jumpa dan Kuala Batee seluas 4.500 hektare masih menggunakan sistem tadah hujan, karena jaringan irigasi sayap kanan untuk kawasan tersebut belum tersedia.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018