Singkil (Antaranews Aceh) - Masyarakat Desa Tanah Merah yang berada di daerah aliran sungai Lae Cinendang, Kabupaten Aceh Singkil, mengharapkan gedung PAUD yang dibangun sejak 2016 segera difungsikan, karena sekolah itu menggunakan dana sesa.
"Sampai saat sekarang ini, bangunan itu belum difungsikan di desa dan menjadi bangunan mubazir," kata Suri, warga setempat kepada wartawan, Jumat.
Dikatakan, bangunan pemanen yang menelan dana Rp157 juta itu, bersumber dari anggaran dana desa (ADD), namun hingga kini belum dimanfaatkan.
Sampai saat ini, ujarnya, belum pernah difungsikan jadi. "Kami menilai itu adalah akal-akalan keuchik (kepala desa) saja, supaya dana desa bisa dibangunkan dan dapat jantah `pawang` (fee) dari pekerjaan pembuatan PAUD tersebut," ujar dia.
Menurut dia, manfaat bangunan itu kepada masyarakat tidak ada, yang penting ada bangunan di desa dan juga kondisi fisik bangunan pun sudah sangat memprihatinkan karena tak terawat dan kotor.
"Hal ini sangat kita sayangkan. Kalau bangunan ini tidak dipergunakan, untuk apa dibangun, ini kan kesannya buang-buang dana desa saja. Ini baru satu gedung belum lagi gedung yang lain," uajr dia.
Untuk Desa Tanah Merah ada sekitar tiga gedung yang diduga sia-sia saja tanpa ada manfaatnya, seperti gedung PAUD, gudang di daerah perkuburan, dan pos jaga, itu semua menggunakan dana desa," paparnya.
Sementara itu, secara terpisah Kepala Desa Tanah Merah Jidek Angkat saat dihubungi menyatakan, dirinya belum siap memberikan keterangan terkait belum berfungsinya gedung PAUD tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Sampai saat sekarang ini, bangunan itu belum difungsikan di desa dan menjadi bangunan mubazir," kata Suri, warga setempat kepada wartawan, Jumat.
Dikatakan, bangunan pemanen yang menelan dana Rp157 juta itu, bersumber dari anggaran dana desa (ADD), namun hingga kini belum dimanfaatkan.
Sampai saat ini, ujarnya, belum pernah difungsikan jadi. "Kami menilai itu adalah akal-akalan keuchik (kepala desa) saja, supaya dana desa bisa dibangunkan dan dapat jantah `pawang` (fee) dari pekerjaan pembuatan PAUD tersebut," ujar dia.
Menurut dia, manfaat bangunan itu kepada masyarakat tidak ada, yang penting ada bangunan di desa dan juga kondisi fisik bangunan pun sudah sangat memprihatinkan karena tak terawat dan kotor.
"Hal ini sangat kita sayangkan. Kalau bangunan ini tidak dipergunakan, untuk apa dibangun, ini kan kesannya buang-buang dana desa saja. Ini baru satu gedung belum lagi gedung yang lain," uajr dia.
Untuk Desa Tanah Merah ada sekitar tiga gedung yang diduga sia-sia saja tanpa ada manfaatnya, seperti gedung PAUD, gudang di daerah perkuburan, dan pos jaga, itu semua menggunakan dana desa," paparnya.
Sementara itu, secara terpisah Kepala Desa Tanah Merah Jidek Angkat saat dihubungi menyatakan, dirinya belum siap memberikan keterangan terkait belum berfungsinya gedung PAUD tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018