Singkil (Antaranews Aceh) - Masyarakat Desa Siti Ambia, Kabupaten Aceh Singkil membakar pos jaga milik PT Nafasindo, karena salah seorang satpam perusahaan perkebunan tersebut telah menyetrum warga yang sedang ronda malam.

Kapolres Aceh Singkil AKBP Ian Rizkian Miliardin kepada wartawan di Singkil, Jumat mengatakan, pemicu amuk massa warga Siti Ambia hingga sampai membakar pos jaga itu, karena Satpam perusahaan Nafasindo telah mencekik dan menyetrum warga setempat ketika sedang ronda.

Ronda malam tersebut dilakukan warga setiap malam untuk mencegah terjadinya maksiat di desa tersebut.

"Peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/2) malam sekitar pukul 22.00 WIB di Desa Siti Ambia yang berdampingan dengan perusahaan perkebunan itu karena salah seorang Satpam PT Nafasindo Herman melakukan pemukulan terhadap Anis," jelas Kapolres Ian.

Dikatakannya, kejadian itu bermula dari warga di jalan lintas evakuasi tsunami (Desa Sebatang) sering terjadi perbuatan mesum. Maka dari itu, oleh Kepala dusun desa setempat diutus 5 orang untuk melakukan pengecekan alias ronda malam untuk mengawasi orang yang berbuat maksiat di jalan penghubung Kecamatan Singkil - Tanah Merah itu.

Dalam ronda malam itu tidak berapa lama berjumpa dengan petugas satpam PT Nafasindo dengan mengarahkan senter kemuka warga. Warga yang disenter memperingatkan untuk mematikan senter, namun Satpam atas nama Herman tanpa basa basi langsung mencekik warga dan menyetrum dengan menggunakan alat kejut.

Akibatnya, sambung Ian, oleh warga yang lain dikejar dan terjadilah bentrok dan perkelahian warga dengan Satpam itu.

Masalah pemukulan itu dilaporkan ke Kepala Desa Siti Ambia namun diredam oleh kepala desa, untuk melakukan kesepakatan berdamai di Polsek Singkil.

Namun, setelah warga menuju Polsek Singk sekira pkl 22.00 WIB, pihak satpam tidak ada satu pun yang datang, sehingga emosi warga terpancing yang mengakibatkan pos satpam PT Nafasindo dibakar massa.

Pewarta: Khairuman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018