Singkil (Antara Aceh) - Kawasan Kecamatan Singkil, Ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, sepekan terakhir dilanda polusi asap, sehingga masyarakat khawatir terhadap kesehatan mereka.
Manurut Informasi yang dihimpun, Rabu, sejumlah kepala dusun di Desa Pulo Sarok, Aceh Singkil, polusi asap kebakaran lahan sangat ketara saat waktu Shalat Magrib hingga pukul 00.00 WIB.
"Kami sangat menghawatirkan sekali polusi asap dari kebakaran lahan dan hutan ini, karena anak saya mulai batuk-batuk," ujar Eka penduduk Komplek BRR, Pulo Sarok.
Sejumlah warga kepada wartawan mengaku, sumber asap berasal dari perusahaan PT Nafasindo, karena warga tidak ada yang membakar lahan.
"Masyarakat tidak ada yang membakar lahan, sumber api kami yakin dari perusahaan itu," tuding salah satu warga.
Sementara Pusdalops PB BPBD Aceh Singkil Rosiana saat dihubungi mengatakan, polusi asap yang melanda Kecamatan Singkil sepekan terakhir belum diketahui sumbernya.
"Pihak pemadam kebakaran BPBD Singkil sudah dari kemarin memantau titik api di seputaran perkebunan perusahaan dan perkebunan warga, namun tidak ada tanda - tanda," ujarnya.
Diperkirakan, kata Rosiana, sumber titik api jauh dari pemukiman dan pemukiman warga, sehingga sulit terdeteksi.
"Saat ini pihak kami sedang berkoordinasi dengan BMKG Provinsi Aceh dan BMKG pusat Jakarta, terkait titik api melalui satelit," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Manurut Informasi yang dihimpun, Rabu, sejumlah kepala dusun di Desa Pulo Sarok, Aceh Singkil, polusi asap kebakaran lahan sangat ketara saat waktu Shalat Magrib hingga pukul 00.00 WIB.
"Kami sangat menghawatirkan sekali polusi asap dari kebakaran lahan dan hutan ini, karena anak saya mulai batuk-batuk," ujar Eka penduduk Komplek BRR, Pulo Sarok.
Sejumlah warga kepada wartawan mengaku, sumber asap berasal dari perusahaan PT Nafasindo, karena warga tidak ada yang membakar lahan.
"Masyarakat tidak ada yang membakar lahan, sumber api kami yakin dari perusahaan itu," tuding salah satu warga.
Sementara Pusdalops PB BPBD Aceh Singkil Rosiana saat dihubungi mengatakan, polusi asap yang melanda Kecamatan Singkil sepekan terakhir belum diketahui sumbernya.
"Pihak pemadam kebakaran BPBD Singkil sudah dari kemarin memantau titik api di seputaran perkebunan perusahaan dan perkebunan warga, namun tidak ada tanda - tanda," ujarnya.
Diperkirakan, kata Rosiana, sumber titik api jauh dari pemukiman dan pemukiman warga, sehingga sulit terdeteksi.
"Saat ini pihak kami sedang berkoordinasi dengan BMKG Provinsi Aceh dan BMKG pusat Jakarta, terkait titik api melalui satelit," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018