Jantho (Antaranews Aceh) - Sebanyak 50 ton sayur mayur hasil produksi petani Brastagi, Sumatera Utara saban hari habis terjual di Pasar Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Salah seorang penampung sayur Nazar di Pasar Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Minggu mengakui, sayuran ini semua merupakan hasil produksi petani dari Brastagi, Sumatera Utara.

"Sayur ini semua dikirim dari Brastagi, setiap hari tidak kurang 50 ton masuk ke Pasar Lambaro," kata penampung sayur tadi disela kesibukannya mencatat berbagai jenis sayur mayur yang baru saja diturunkan dari mobil truk.

Menurutnya, sayur mayur ini semua didatangkan dari Brastagi untuk memenuhi kebutuhan atau komsumsi masyarakat provinsi paling ujung barat Indoensia.

"Sayur ini semua didatangkan langsung dari Brastagi dan dominan sayur yang diperjual belikan di sini hampir 80 persen didatangkan dari Sumatera Utara dan selebihnya dari Gayo Lues atau hasil produksi petani lokal," tuturnya.

"Jika kita andalkan hasil produksi petani lokal dipastikan tidak mampu memenuhi permintaan pasar, karena produksi petani lokal sangat terbatas makanya kami pesan dari Sumatera Utara," tambahnya.

Ada pun sayuran yang dipasok dari Brastagi, meliputi, bunga kol, brokoli, buncis, wortel, bawang prei (sejenis bawang daun), kubis, tomat, dan kentang.

"Sayur ini semua didistribusikan ke pasar-pasar glosir dan enceran seperti Pasar Aceh dan Pasar Peunayong (Kota Banda Aceh)," ujar pedagang tersebut.

lebih lanjut katanya, sayar mayur ini semua juga nantinya akan didistribusikan ke Pasar Keutapang (Aceh Besar), dan bahkan ada juga yang dibawah ke Sabang.

Pantauan di Pasar Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar harga sayuran ditingkat pengecer dini hari per kilogram, bunga kol Rp10.000, brokoli Rp12.000, buncis Rp6.000, wortel Rp7.000, dan tomat Rp5.000.

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018