Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Fenomena alam equinox yang terjadi pekan ini telah mengakibatkan cuaca terasa sangat menyengat karena wilayah di Aceh siang hari dilanda suhu udara mencapai 33 derajat Celcius.

"Suhu udara maksimum tiga hari ke depan, kami perkirakan 31 sampai 33 derajat Celcius bagi daerah dataran rendah," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Zakaria, di Aceh Besar, Selasa.

Sedangkan bagi daerah dataran tinggi seperti wilayah pengunungan di Aceh, lanjut dia, pihaknya memperkirakan suhu udara rata-rata maksimum berkisar 26 hingga 28 derajat Celcius.

Ia menjelaskan, kondisi tersebut terjadi karena sebagian besar wilayah di provinsi bagian paling Barat di Indnesia ini masih mengalami hujan.

Seperti diketahui, equinox merupakan salah satu fenomena astronomi yang rutin terjadi yakni dua kali dalam setahun. Biasanya terjadi tanggal 19-21 Maret, dan tanggal 22-23 September.

Baca juga: BMKG imbau warga kurangi aktivitas luar rumah

"Equinox kali ini, bertepatan dengan musim pancaroba. Kami sebut ini, musim equatorial karena suhu udara otomatis sedikit menurun disejumlah daerah di Aceh," jelasnya.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pekan lalu menginformasikan bahwa di pekan ini akan terjadi hari tanpa banyangan atau hari nir bayangan di Indonesia pada Rabu (21/3).

Tanggal tersebut menjadi satu dari dua hari dalam setahun, sekaligus menandai matahari tepat berada di atas garis ekuator atau khatulistiwa.

LAPAN jelaskan, hari tanpa bayangan terjadi karena posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Bagi warga yang hidup di dekat atau tepat di garis itu, maka matahari berada hampir tepat di atas kepalanya.

Kondisi ini mengakibatkan tidak ada bayangan terlihat dari tubuh kita sendiri pada saat tersebut.

Hari lainnya di tahun ini dengan posisi matahari tepat berada di atas garis ekuator diperkirakan terjadi pada tanggal 23 September 2018.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018