Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Keberadaan beberapa pelabuhan di luar Aceh, ternyata melakukan kegiatan ekspor kopi dibanding dengan pelabuhan di Aceh sendiri dalam dua bulan terakhir di tahun ini.

Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Selasa, mengatakan hingga Februari tercatat telah terjadi transaksi komoditi kopi arabika dan robusta sebesar 3,97 juta dolar AS.

"Di Januari itu, ada senilai 2,37 juta dolar AS. Dan Februari, dengan nilai 1,59 juta dolar AS. Ekspor kopi ini tercatat melalui pelabuhan di dua provinsi, yakni Sumatera Utara dan Jakarta," jelasnya.

Sedangkan kegiatan ekspor yang terjadi di pelabuhan di Aceh, lanjut dia, baru terdapat lima kelompok komoditi, yakni ikan dan udang, buah-buahan, dan bahan nabati.

Lalu komoditi bahan bakar mineral, dan bahan kimia anorganik dengan total sampai Februari senilai 18,98 juta dolar AS atau meningkat 120,78 persen dibanding periode yang sama di 2016.

"Ini membuktikan, bahwa pelabuhan di luar Aceh jauh lebih siap. Mungkin, dari segi infrastruktur pelabuhan. Selain pasar kopi terdiri daru dua jenis, semakin diminati oleh dunia," kata Wahyudin.

"Perlu saya katakan ini, sebab hampir seluruh hasil komoditi di Aceh diekspor dari Sumatera Utara dan Jakarta. Ini sengaja saya advokasi, terutama pelaku eksportir di Aceh bisa meraihnya," tutur dia.

Eksportir kopi di Kabupaten Aceh Tengah, Rahman pernah mengaku, pihaknya sengaja mengirim produknya kopi arabika dan robusta dari tanah gayo melalui Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara.

Ia mengatakan, faktor biaya yang jauh lebih murah harus dikeluarkan dan kapasitas kopi yang ekspor lebih besar di pelabuhan tersebut.

"Kami ini, bukan eksportir dari luar Aceh. Tetapi penduduk asli, di Aceh Tengah sendiri. Memang infrastruktur, seperti angkutan untuk pelabuhan di Aceh belum siap," ungkapnya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018