Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh memprioritaskan pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berorientasi pada ekspor dan sektor pangan, sebagai upaya mendukung terciptanya kestabilan nilai rupiah di provinsi paling barat Indonesia itu.
“Kita terus mendorong UMKM harus naik kelas, dengan tujuan akhir mereka harus bisa ekspor,” kata Kepala BI Aceh Rony Widijarto di Aceh Besar, Kamis.
Ia menjelaskan Aceh memiliki ketersediaan dan kualitas sumber daya alam yang sangat baik, seperti kopi, coklat, rempah dan nilam, serta juga didukung dengan kondisi tanah yang subur sehingga memudahkan akses bahan baku.
Baca juga: BI: Volume pengguna QRIS di Aceh capai target 5 juta transaksi
Adapun jenis UMKM yang menjadi prioritas pengembangan Bank Indonesia seperti usaha kopi, coklat, produk parfum, body car, craft, food and beverage (FnB) serta sektor pangan seperti komoditas padi, cabai, bawang dan lainnya.
“Makanya sebagian produk itu sudah kita dorong untuk ekspor. Pertama sekali memang kopi, karena kopi arabika Gayo sudah mendapat tempat di sisi konsumen luar negeri,” ujarnya.
BI Aceh prioritaskan pengembangan UMKM orientasi ekspor dan pangan
Kamis, 19 Oktober 2023 14:38 WIB