Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banda Aceh mengungkapkan 10 lima titik panas terdeteksi oleh satelit berada di wilayah Aceh pekan ini.

"Titik panas meningkat 10 titik, dibanding pekan sebelumnya cuma empat titik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Ahad.

Ke-10 titik panas tersebut, ia merinci, terdeteksi dalam dua hari berturut-turut, yakni Selasa (10/4), dan Rabu (11/4), masing-masing lima titik dengan wilayah kosentrasi di dua kabupaten.

Di dataran tinggi Aceh yang merupakan daerah penghasil kopi kualitas ekspor, yakni Bener Meriah terpantau empat titik. Sisanya satu titik, terpantau di Aceh Utara,

Sepekan sebelumnya, lanjut dia, empat titik panas juga terdeteksi dua hari berturut-turut, yakni Selasa (3/4), dan Rabu (4/4), masing-masing dua titik dengan wilayah konsentarasi di Aceh Timur.

"Ini menandakan bahwa, hutan dan lahan di provinsi ini mulai mengering. Walaupun saat ini, wilayah Aceh bagian Barat dan Selatan sedang dilanda hujan ringan," katanya.

Termasuk, sambung dia, wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh, sering dilanda hujan intensitas ringan dalam sepekan terakhir akibat merupakan hujan Equatorial.

"Equatorial ini, sudah berlalu. Dan kita prediksi, pekan depan curah hujan semakin berkurang di sejumlah wilayah di Aceh," tutur dia.

"BMKG Aceh tetap mengimbau supaya masyarakat setempat, mewaspadai api. Terutama bagi mereka yang ingin membuka lahan, tapi tidak dengan membakar," sebut Zakaria.

Pemerintah Aceh hingga kini belum memiliki rencana membentuk tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan demi mencegah terjadi kebakaran terutama di lahan bergambut.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah di tahun 2017 mengatakan, pemerintah akan menetapkan formulasi tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan sesuai arahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Jadi yang penting sekali adalah pencegahan. Sulit sekali dipadamkan kalau api itu besar, dan aspek pencegahan lebih efektif," ujar Nova pula.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018