Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, 10 titik panas terdeteksi oleh satelit berada di wilayah Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Selasa mengatakan, jumlah titik panas mengalami lonjakan dratis dibandingkan kemarin atau Senin (28/8).
"Hotspot (titik panas) sore ini terpantau 10 titik, sedangkan kemarin cuma empat titik tersebar pada dua kabupaten di Aceh yang terletak di pesisir pantai Barat," ucapnya.
Ia menjelaskan, ke-10 titik panas ini terdeteksi di tiga kabupaten. Posisi terbanyak, lanjutnya, tujuh titik panas diantaranya terpantau berada di Kabupaten Simeuleu, Aceh.
Lebih tepatnya pada dua kecamatan yakni Simeuleu Selatan lima titik, dan Simeuleu Utara di kabupaten yang berada kurang lebih 150 kilometer dari lepas pantai Barat.
Sisanya tiga titik panas terdeteksi di Kabupaten Aceh Singkil terpantau dua titik, dan keduanya berada di Kecamatan Pulau Banyak.
"Terakhir satu titik panas di Kecamatan Lapang, Aceh Utara. Kita terus memonitor titik panas di Aceh, karena masih puncak kemarau," tegas Zakaria.
Deputi Bidang Meteorogi BMKG, Yunus S Swarinoto telah mengingatkan, wilayah Aceh perlu mewaspadai kemunculan titik panas akibat meningkatnya intensitas cuaca kering selama musim kemarau.
Berdasarkan peta potensi kemudahan kebakaran yang ditinjau dari unsur cuaca, katanya maka masih menunjukkan wilayah di Aceh sangat mudah terjadi kebakaran.
"Meski begitu, kondisi cuaca tidak akan menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Jika tidak ada faktor manusia yang melakukan pembakaran," tegasnya.