Meulaboh (Antaranews Aceh) - Masyarakat petani di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai melakukan penggarapan lahan sawah untuk bercocok tanam pada musim tanam (MT) gadu setelah melakukan pengamatan jadwal turun sawah (keuneunong).

"Sudah kami lakukan duduk bersama, keunenongnya sebelum masuk bulan puasa Ramadhan tahun ini. Ini sangat ditentukan oleh kondisi curah hujan," sebut Abdullah, tokoh petani Desa Blang Beurandang, ditemui di Meulaboh, Selasa.

Aktivitas serupa juga terpantau di kawasan sentra pertanian tanaman padi di Desa Ranto Panjang, Kecamatan Meureubo, kemudian Desa Pasie Jambu, Kecamatan Kaway XVI, para petani sudah mulai menggarap lahan sawah semenjak beberapa hari terakhir.

Selain itu, di area pesawahan Pasie Jambu, juga sedang berlangsung pembangunan satu unit sumur bor sebagai sumber air mengaliri air ke sawah petani setempat, sebab selama ini kawasan pesawahan setempat kerap dilanda kekeringan.

Meskipun ada sarana pendukung seperti mesin pompa air, namun tetap saja tidak bisa digunakan karena tidak tersedia sumber air yang mencukupi, apalagi area sawah di kawasan itu sangat luas sehingga kebutuhan air sangat banyak.

"Selama ini kalau bercocok tanam menanti musim hujan, kami berharap dengan adanya sumur bor ini menjadi sumber air. kalau pun tidak semua, minimal bisa separuh sawah yang sangat ketergantungan," sebut Abdul Manan, seorang petani Desa Pasie Jambu.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Ir Safrizal, menuturkan, panen raya pada musim tanam rendengan sudah usai, sehingga petani sudah mulai melaksanakan aktivitas penggarapan sawahnya musim rendengan.

"Memang sejak April 2018 kita sudah memasuki jadwa turun sawah musim tanam rendengan diperkirakan sampai akhir Mei 2018 seluruh area pertanian tanaman padi sudah selesai. Kita harapkan petani mengikuti jadwal tanam serentak," sebutnya.

Safrizal menyampaikan, pada musim tanam tahun ini Pemkab Aceh Barat menargetkan luas tanam tercapai 28.740 ribu hektare lebih, kawasan sentra pertanian tanaman pangan komoditas padi yang tersebar di 12 kecamatan daerah setempat.

Ia merincikan, pada panen musim rendengan pada Maret 2018, capaian luas tanam terlampoi 16.940 hektare, hanya tersisa sekitar 12 ribu hektare pada musim tanam gadu untuk mencapai target luas tanam 28.740 hektare selama 2018.

Terkait dengan pemasangan sumur bor yang dilakukan di pesawahan Desa Pasie Jambu, Kaway XVI, kata Safrizal, bukan menggunakan dana APBK atau dikelola Dinas Pertanian, kegiatan itu merupakan program pemerintahan desa setempat.

"Sumur bor itu bukan dari program dinas, itu kegiatan desa dalam upaya membantu petani yang sering terkendala masalah sumber air. Bupati juga telah menganjurkan agar ada pemanfaatan dana desa untuk mendukung pertanian di desa-desa," katanya.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018