Oleh M Haris SA
Banda Aceh, 22/5 (Antara) - Dua penyandang disabilitas yakni tunanetra dan tidak tunarungu mengikuti seleksi ujian masuk Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.
Rektor UIN Ar Raniry Prof Farid Wajdi Ibrahim di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, keduanya mengikuti seleksi melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).
"Tahun ini ada dua penyandang disabilitas yang mengikuti seleksi UIN. Kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penyandang disabilitas untuk melanjutkan pendidikan tingginya di UIN Ar Raniry," kata Prof Farid Wajdi Ibrahim.
Dua penyandang disabilitas yang mengikuti seleksi ujian masuk UIN tersebut yakni Muhayyan Ifkar tunanetra dan Kaula Desriati penyandang tunarungu. Keduanya mengikuti ujian dalam kelompok IPS.
Sementara itu, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar Raniry Muhammad Yasir Yusuf mengatakan, satu dari dua penyandang disabilitas yang mengikuti ujian di kampus FEBI.
"Penyandang disabilitas yang mengikuti ujian di kampus FEBI yakni Muhayyan Ifkar. Yang bersangkutan berasal dari Kabupaten Simeulue, Aceh," kata Muhammad Yasir Yusuf yang juga penanggung jawab lokasi ujian.
Ia mengatakan, peserta ujian tunanetra tersebut mendapat perlakuan khusus. Peserta tersebut mengikuti ujian di ruangan tersendiri. Namun, kertas ujian yang diberikan tidak dalam bentuk huruf braille.
"Yang tunanetra dibacakan soalnya oleh petugas ujian. Kemudian, jawaban ditulis oleh petugas sesuai yang disampaikan peserta ujian. Sedangkan peserta yang tunarungu, menyelesaikan ujiannya sendiri karena mampu tulis baca," sebut Muhammad Yasir Yusuf.
Muhammad Yasir menyebutkan, awalnya pelaksana ujian di kampus FEBI tidak mengetahui ada penyandang disabilitas mengikuti ujian masuk UIN Ar Raniry, sehingga tidak ada persiapan khusus bagi mereka.
"Kami baru dapat informasi sehari sebelum ujian berlangsung, sehingga tidak ada persiapan khusus. Yang bisa kami lakukan memberi perlakuan khusus, yakni memberi pendampingan kepada peserta," kata Muhammad Yasir Yusuf.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Banda Aceh, 22/5 (Antara) - Dua penyandang disabilitas yakni tunanetra dan tidak tunarungu mengikuti seleksi ujian masuk Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.
Rektor UIN Ar Raniry Prof Farid Wajdi Ibrahim di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, keduanya mengikuti seleksi melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).
"Tahun ini ada dua penyandang disabilitas yang mengikuti seleksi UIN. Kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penyandang disabilitas untuk melanjutkan pendidikan tingginya di UIN Ar Raniry," kata Prof Farid Wajdi Ibrahim.
Dua penyandang disabilitas yang mengikuti seleksi ujian masuk UIN tersebut yakni Muhayyan Ifkar tunanetra dan Kaula Desriati penyandang tunarungu. Keduanya mengikuti ujian dalam kelompok IPS.
Sementara itu, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar Raniry Muhammad Yasir Yusuf mengatakan, satu dari dua penyandang disabilitas yang mengikuti ujian di kampus FEBI.
"Penyandang disabilitas yang mengikuti ujian di kampus FEBI yakni Muhayyan Ifkar. Yang bersangkutan berasal dari Kabupaten Simeulue, Aceh," kata Muhammad Yasir Yusuf yang juga penanggung jawab lokasi ujian.
Ia mengatakan, peserta ujian tunanetra tersebut mendapat perlakuan khusus. Peserta tersebut mengikuti ujian di ruangan tersendiri. Namun, kertas ujian yang diberikan tidak dalam bentuk huruf braille.
"Yang tunanetra dibacakan soalnya oleh petugas ujian. Kemudian, jawaban ditulis oleh petugas sesuai yang disampaikan peserta ujian. Sedangkan peserta yang tunarungu, menyelesaikan ujiannya sendiri karena mampu tulis baca," sebut Muhammad Yasir Yusuf.
Muhammad Yasir menyebutkan, awalnya pelaksana ujian di kampus FEBI tidak mengetahui ada penyandang disabilitas mengikuti ujian masuk UIN Ar Raniry, sehingga tidak ada persiapan khusus bagi mereka.
"Kami baru dapat informasi sehari sebelum ujian berlangsung, sehingga tidak ada persiapan khusus. Yang bisa kami lakukan memberi perlakuan khusus, yakni memberi pendampingan kepada peserta," kata Muhammad Yasir Yusuf.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018