Banda Aceh, 30/5 (Antara) - Perum Bulog Divisi Regional Aceh menyatakan persediaan gula pasir pada perusahaan umum milik negara yang berada di daerah itu mencapai 3.200 ton.

"Sebanyak 1.600 ton di antaranya sudah ada di gudang dan 1.600 ton lainnya masih dalam perjalanan," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Aceh Basirun di Banda Aceh, Rabu.

Menurut Basirun, persediaan gula pasir tersebut baru akan dilepas jika terjadi penaikan harga melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12 ribu per kilogram.

Basirun menegaskan bahwa jumlah sebanyak itu mencukupi untuk penyeimbang pasar jika terjadi penaikan harga. Apalagi, menjelang Lebaran 2018, ada kecenderungan terjadi kenaikan harga.

"Persediaan gula pasir baru akan dilepas untuk penyeimbang harga, bukan untuk penetrasi pasar. Artinya, ketika harga gula naik akibat persediaan berkurang, baru gula dipasok ke pasaran," katanya.

Hal itu seperti dilakukan jelang bulan puasa beberapa waktu lalu, Bulog Aceh melepas persediaan ke pasar sebanyak 6.000 ton sejak April 2018.

Selain gula, persediaan minyak goreng Bulog Aceh juga mencukupi. Persediaan minyak goreng Bulog Aceh mencapai 127.000 ton. Persediaan ini juga akan dilepas ke pasaran juga terjadi kenaikan harga.

"Begitu juga dengan beras, Bulog Aceh memiliki stok hingga 16.500 ton. Persediaan ini mencukupi untuk 4 bulan ke depan. Selain stok, Bulog juga menambah persediaan dengan membeli beras petani," demikian Basirun.
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018