Singkil (Antaranews Aceh) - Pondok pesantren Babussalam atau terkenal dengan nama Batu Korong yang berada di Lipat Kajang, Kabupaten Aceh Singkil, menjadi pusat karantina berkumpulnya para hafiz dari berbagai daerah selama bulan Suci Ramadhan.

Pimpinan Pondok Pesantren Babussalam Batu Korong, Teungku Abi Hasan kepada wartawan di Singkil, Ahad mengatakan, ratusan peserta Tahfidz Quran diikuti pelajar MTSn, MA dan sederajat dari daerah setempat dan kabupaten tetangga dan lainnya.?

Dikatakan, ratusan Tahfidz Quran yang menjadi peserta untuk tampil dan di karantina di Pesantren Babussalam? di antaranya, berasal dari daerah Aceh Singkil, Kota Subulussalam, dan Kabupaten Pakpak Bharat Dairi, Sumatera Utara.

"Kegiatan hafal Al Quran tersebut dibuka sepekan sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan yang dilaksanakan setiap tahun, dan pendaftarannya tidak dipungut biaya sepeserpun," kata Tengku Abi Hasan.

Kegiatan tadabur Quran, kata Abi, sudah biasa dilaksanakan setiap bulan puasa Ramadhan, ratusan peserta mendaftar dari berbagai daerah, sedangkan para guru pengajarnya melibatkan para guru pesantren setempat.

"Para Panitia Tahfidz Quran pun tidak memungut biaya untuk peserta pendaftar, tapi kita terpaksa membatasi peserta karena fasilitas dan tempat tinggal yang tidak memadai," katanya.

Ia mengaku bahwa setiap tahun terjadi lonjakan peserta. "Artinya banyak masyarakat berkeinginan mendekatkan anaknya dengan Al Quran dan berilmu yang bermanfaat, agar tidak terpengaruh dengan kehidupan Narkoba, miras dan pergaulan bebas," terangnya.

"Selama di karantina, dalam sebulan penuh, peserta diharuskan mampu menghafal 1 Juz Al Quran, bagi pemula dimulai menghafal surah Al Baqarah. Sementara yang sudah mengikuti hafalan pada tahun lalu dilanjutkan dengan juz selanjutnya," ujarnya.

Ia menambahkan, selama di karantina sebulan penuh para peserta harus fokus menghafal Al Quran. Untuk menyetor dengan membacakan hafalan kepada guru, dilakukan ba`da Sholat Ashar yang setiap hafalannya 5 ayat hingga 10 ayat.

Pewarta: Khairuman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018