Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp1,3 miliar untuk melakukan pemugaran sejumlah kawasan objek wisata selama 2018.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Aceh Barat, Teuku Nofrizal di Meulaboh, Minggu mengatakan, dukungan dana dari pemerintah pusat itu untuk pemugaran tiga lokasi objek wisata yang sudah muncul kepermukaan.

"Anggaran yang disiapkan tahun ini untuk tiga objek wisata, yakni Geunang Geudong, Lhok Bubon dan Quran Wanggi di Panton Reu. Semua ini untuk menjadikan Aceh Barat sebagai salah satu destinasi wisata halal di Aceh," sebutnya.

Hal itu disampaikannya disela-sela malam penobatan "Agam Inong" (pria dan wanita) sebagai duta wisata Aceh Barat tahun 2018 di Gedung Seni dan Olahraga, Sabtu (23/6) malam. Kegiatan malam finalis itu diikuti sembilan pasangan agam inong.

Dia menjelaskan, pemugaran yang pertama dilakukan yakni untuk pembangunan jalan setapak di lokasi objek wisata buatan Geunang Geudong, Kecamatan Kaway XVI, lokasi tersebut selama ini kurang terawat karena akses jalan serta kondisi danau yang rusak.

Kemudian untuk pemugaran taman wisata pantai Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, di kawasan setempat merupakan salah satu objek wisata favorit masyarakat Aceh berkunjung pada momen tertentu, bahkan hampir setiap hari juga didatangi pelancong.

Dana tersebut juga diprioritaskan untuk pembangunan mushola di lokasi objek wisata relegi Quran Wanggi, di Kecamatan Panton Reu, lokasi tersebut banyak dikunjungi wisatawan lokal dan nasional, namun selama ini belum ada fasilitas pendukung.

"Pada tahun ini kita fokus pada tiga lokasi ini dulu, nanti setelahnya barulah kita benahi objek wisata lainnya yang sudah menonjol. Khusus di Geunang Geudong, persoalan selama ini juga ada tanaman eceng gondok, itu dibersihkan dinas terkait," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, daerah setempat memiliki puluhan objek wisata, baik itu wisata bahari, wisata religi maupun objek wisata buatan, akan tetapi tidak sedikit diantaranya kurang tertata sebagaimana objek - objek wisata di kota besar di luar Aceh.

Alasan pertama karena yang paling banyak objek wisata berada di dekat pesisir, sebab Aceh Barat kaya akan objek wisata bahari yang terletak di pinggir pantai dan sudah banyak yang rusak karena tsunami dan kondisi geografis alam atau bencana dari laut.

Nofrizal menyebutkan, pihaknya terus berfokus pada pengembangan objek wisata, terutama adalah kawasan objek wisata relegi yang sangat menonjol, sebab sesuai dengan kearifan lokal Aceh adalah salah satu daerah tujuan wisata halal Indonesia.

"Termasuk kegiatan yang kita lakukan malam ini, yaitu mencari agam inong sebagai pemandu wisata, disamping juga mereka akan diikut sertakan sebagai duta wisata mewakili Aceh Barat ketingkat provinsi bahkan nasional," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018