Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh mengapresiasi kerja tim satuan tugas atau Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Aceh.

Kepala Divisi Advokasi GeRAK Aceh Hayatuddin Tanjung di Banda Aceh, Rabu, mengatakan penindakan tersebut membuktikan bahwa KPK serius memberantas korupsi di Bumi Serambi Mekah.

"Kami mengapresiasi langkah penindakan operasi tangkap tangan dilakukan KPK di Aceh, ini bisa menjadi lampu merah bagi pejabat negara di provinsi ujung barat Indonesia tersebut," kata Hayatuddin.

Sebelumnya, dua kepala daerah, yakni Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi beserta delapan orang lainnya terjaring operasi tangkap tangan terkait dugaan suap proyek yang dibiayai dana otonomi khusus.

Hayatuddin menyebutkan, penangkapan terhadap kepala daerah di Aceh ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi pejabat, pemangku kepentingan, dan lainnya di Provinsi Aceh.

Selama ini, lanjut dia, praktik korupsi banyak terjadi, namun belum ada tindakan dari aparat penegak hukum di Aceh. Oleh karena itu, operasi penindakan KPK sangat tepat dalam memberantas korupsi di provinsi tersebut.

"Kami juga menyayangkan, kepala daerah yang seharusnya menjadi motor penggerak kesejahteraan rakyat, tapi malah terlibat dalam praktik korup seperti ini," ujarnya.

Hayatuddin meminta KPK tidak berhenti sampai dengan kasus ini saja, melainkan harus melakukan penindakan terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi lainnya di Aceh.

KPK, sebut Hayatuddin, wajib terus menerus memantau penggunaan anggaran, mengingat Aceh mengelola anggaran daerah begitu besar. Bahkan untuk tahun ini, anggaran daerah yang dikelola mencapai Rp15 triliun.

Belum lagi, kata Hayatuddin, Aceh merupakan daerah memiliki dana otonomi khusus (otsus) sangat besar dan selalu meningkat setiap tahunnya. Untuk tahun anggaran 2018 saja mencapai Rp8 triliun.

"Untuk itu, KPK harus memberikan perhatian khusus terhadap Aceh dalam upaya penindakan. Apalagi Aceh telah ditetapkan sebagai daerah menjadi titik fokus KPK dari lima provinsi lain di Indonesia," kata Hayatuddin Tanjung.
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018