Blangpidie (Antaranews Aceh) - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim mengajak para aktifis dan ekonom untuk mengkaji pengunaan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) dalam 10 tahun terakhir, sehingga rakyat mengetahuinya.

"Dapat kabar, Aceh dapat rangking terjelek di Sumatera, alias termiskin. Ayo aktivis dan ekonom, kita analisis APBA dalam 10 tahun terakhir, ke mana duit rakyat dibawa," katanya di Blangpidie, Selasa.

Bupati Akmal menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah tulisan di status akun facebook resminya yang diupdate pada Selasa sekitar pukul 11.00 Wib siang.

"Sebuah ironi tragis saat kita menjadi satu-satunya propinsi yang dapat Dana Otsus di Sumatera. Juga satu-satunya negeri berpundamen syariat Islam di Sumatera," ungkapnya.

Ia berkata, ada 23 ayat Al-Quran yang mengingatkan tentang kemiskinan, dengan berbagai ancaman yang sangat keras-keras untuk umat islam di dunia.

"Kalau data ini benar, secara syariat, semua pemimpin Aceh, termasuk saya, terancam akan masuk neraka," tulisnya di media sosial.

"Ayo aktivis dan ekonom, kita analisis APBA dalam 10 tahun terakhir, ke mana duit rakyat dibawa. Berapa anggaran gaji dan operasional pemerintah, dan berapa anggaran yang mendukung sektor produksi rakyat," katanya.

Ia juga mengatakan, bila aktifis dan ekonom memiliki waktu dan kesempatan untuk menganalisis pengunaan APBA dalam 10 tahun terakhir. Tentu nanti akan terlihat dan terjawab itu semuanya.

Dan bila anggaran dirancang tidak terkait dengan sektor produksi dan infrastruktur pendukungnya, maka bicara demi rakyat, untuk kesejahteraan rakyat, bahkan untuk mengurangi kemiskinan, adalah boong-boongan yang sudah dibuktikan oleh waktu. tambahnya

"Ayo kawan-kawan aktivis dan ekonom, bentuk satu aliansi yang khusus membedah APBA 10 tahun tarakhir, dan rancangan program perencanaan yang berpihak pada sektor produksi rakyat," ajaknya menambahkan.

"Bila kita membiarkan ini, aktivis dan ekonom juga akan masuk neraka karena membiarkan Aceh jadi keledai, jatuh di lubang yang sama, yaitu lubang kemiskinan," demikian tulis Akmal Ibrahim.
 

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018