Blangpidie (ANTARA) - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim menyatakan pendapatan masyarakat dari Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di daerahnya kini sudah melebihi Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) yang hanya Rp890 milyar/tahun.
"Rata-rata hasil produksi sawit rakyat Abdya saat ini sudah mencapai 1.500 ton per hari. Jika dikalikan harga maka pendapatan warga dari sektor ini sudah melebihi anggaran APBK Abdya," kata Akmal Ibrahim di Blangpidie, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Akmal di sela-sela meresmikan jembatan rangka baja yang panjangnya 160 meter di sungai Babahrot.
Ia mengatakan, di Kecamatan Babahrot dan di Kecamatan Kuala Batee, Abdya saat ini terdapat sekitar 20 ribu hektare tanaman kelapa sawit milik rakyat yang perkebunan itu dibuka pada masa periode pertama kepemimpinan Akmal Ibrahim tahun 2007-2012 lalu.
"Dulu kawasan kebun sawit rakyat itu saya berinama Samira yang artinya Sawit hanya milik rakyat. Cukup banyak anggaran saya plotkan untuk sektor ini. Mulai dari tanah, bibit, biaya pembersihan kita berikan secara gratis untuk kesejahteraan masyarakat," katanya:
Seiring waktu berjalan, program yang dulunya di cemooh oleh sebahagian tokoh politik Abdya, kini sudah membuahkan hasil. Setiap hari produksi TBS kelapa sawit dari kebun rakyat itu rata-rata mencapai 1.500 ton per hari.
Jika dikalikan harga beli saat ini paling tendah Rp2.500 per kilogram, maka pendapatan dari kebun sawit rakyat setiap hari mencapai Rp 3,7 milyar per hari atau Rp 112 milyar lebih per bulan.
"Jika kita hitung pertahun itu mencapai 1,3 triun setiap tahun. Sedangkan APBK Abdya hanya Rp890 milyar per tahun. Jauh lebih besar pendapatan sawit rakyat ketimbang anggaran daerah kita, " katanya.
Akmal juga menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat yang memiliki kebun sawit di kawasan SAMIRA karena sudah memudahkan dalam mengangkut hasil produksi setiap hari.
"Selamat juga kepada warga Cot Simantok, Jembatan ini saya bangun atas permintaan tokoh-tokoh masyarakat Babahrot ketika saya berkampanye pada tahun 2017. Berbagai aspirasi muncul meminta saya mewujudkannya. Alhamdulillah sekarang sudah terwujud,” demikian Akmal Ibrahim.