Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Berakhirnya masa panen di beberapa daerah sentra pertanian padi di wilayah Aceh Utara dan sekitarnya, memicu harga beras mulai naik di sejumlah pasar tradisional dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Kenaikan harga beras tersebut, terjadi dalam sepekan terakhir setelah sebelumnya sempat bertahan stabil selama dua bulan lebih.

Salah seorang pedagang beras di Lhokseumawe Rahmad Desa, Kamis, mengatakan kenaikan harga beras dalam setiap karung ukuran 15 Kilogram adalah sebesar Rp10 ribu, dan terjadi untuk semua jenis beras.

"Misalnya harga beras sebelumnya per karung ukuran 15 Kg, adalah sebesar Rp135 ribu sekarang terpaksa dijual dengan harga Rp145 ribu/ karung ukuran tersebut, jelas pedagang tersebut.

Lanjutnya, kenaikan harga beras tersebut terjadi dalam sepekan terakhir, sejak mulai berakhirnya masa panen raya di beberapa daerah pertanian di Aceh Utara, Aceh Timur dan beberapa daerah lainnya di Aceh.

Sebelumnya, harga beras bertahan stabil dalam jangka waktu lama. Akan tetapi, seiring berakhirnya masa panen raya dan juga tingginya harga gabah, maka harga beras juga ikut tinggi.

Sementara itu, Heri pedagang beras lainnya juga membenarkan, bahwa masalah harga beras di Lhokseumawe sangat tergantung dari musim panen, dari sejumlah daerah seperti dari Aceh Utara dan Kabupaten Bireun lain sebagainya. Sehingga apabila, pasokan dari daerah dimaksud kurang, maka harga beras akan melonjak.

"Ini faktor utama beras mulai naik, karena begitu masa panen berakhir dibeberapa tempat dikawasan sentra pertanian padi di Aceh Utara dan Bireun. Akan tetapi, jika memasuki masa panen, maka harga beras kembali turun dipasaran, ucap pedagang itu.
 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018