Meulaboh (Antaranews Aceh) - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama masyarakat mengadakan ritual doa bersama untuk menghalau harimau sumatera yang turun di kawasan Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

"Hari ini tim turun ke lokasi dengan pawang harimau dan mereka melakukn doa bersama. Itu bagian dari cara-cara spiritual yang dilakukan pawang harimau, dibeberapa lokasi ritual seperti itu berhasil," kata Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo yang dihubungi Sabtu malam.

Tim BKSDA terdiri tiga lima petugas dan delapan orang warga menuju lokasi yang sebelumnya dilaporkan ada penampakan empat ekor harimau sumatera di jalan setapak yang berjarak sekitar 6 km dari permukiman penduduk.

Di lokasi tersebut sejumlah pengemudi truk berhasil mengabadikan gambar dan vidio empat ekor harimau menghadang di tengah jalan saat menuju kebun sawit, namun yang terlihat jelas dari gambar hanya tiga ekor.

Sapto menyampaikan, menghalau harimau pergi dari kawasan itu adalah tujuan tim turun, apabila upaya itu tidak berhasil, maka akan ada langkah pengusiran seperti meledakkan petasan agar harimau pergi dari lokasi itu.

"Rencananya hari ini tim kita akan memasang kamera untuk memantau, tetapi hasil tinjauan hari ini hasilnya nihil, tidak ada harimau di lokasi itu, kalau nanti dia kembali maka akan diketahui," jelasnya.

Dilokasi tersebut tim melakukan pemeriksaan menyisir kawasan hutan untuk memastikan tidak ada perangkap harimau ataupun melihat tanda-tanda pernah terjadinya konflik satwa dengan masyarakat di lokasi itu.

Meski demikian, kata Sapto lokasi tersebut sudah menjadi wilayah pantauan pihaknya untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi konflik satwa dengan manusia.

Namun, sepintas hasil monitoring tidak ditemukan tanda-tanda demikian, malahan tidak ada yang melaporkan ternak mati dimakan harimau atau pun ada jejak sisa daging yang pernah dimakan harimau sehingga tim memastikan lokasi itu tidak ada konflik.

"Kalau memang nanti harimau itu muncul lagi, apalagi sampai mengancam penduduk, maka pilihan terakhir kita melakukan penangkapan. Tapi sejauh ini belum dan akan terus kita pantau," demikian Sapto Aji Prabowo.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018