Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Kota Lhokseumawe menjadi salah satu pangsa pasar terbesar di Aceh, selain dari Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Utara, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Yufrizal, Kamis.

Tingkat permintaan terhadap berbagai kebutuhan begitu besar di Lhokseumawe sehingga menjadikan kota tersebut sebagai salah satu daerah pangsa pasar besar di Aceh.

Namun, secara spasial tahun 2017 lalu, pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe (dengan migas) 2,06 persen.

Artinya, Kota Lhokseumawe menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Aceh. Daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Aceh Barat, yang tumbuh 13.15 persen secara Year on Year (YoY).

Dalam upaya menjaga stablitas makro ekonomi, kata Yufrizal, koordinasi antarpemangku kepentingan harus terus dilakukan untuk mempertahankan daya tarik pasar dan keuangan domestik, serta pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Perlu juga dilakukan penguatan pembinaan dan pendampingan kepada UMKM agar mampu menjadi salah satu unsur meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu sebagaimana pernah disebutkan oleh Kepala BPS Kota Lhokseumawe, Yudi Yos Elvin, mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 di Kota Lhokseumawe terdapat 24.400 penduduk miskin yang tergabung dalam 5.000 rumah tangga. Artinya, jumlah persentase penduduk miskin sebesar 12,32 persen.
 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018