Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga Gabah Kering Panen (GKP) terendah di tingkat petani selama September 2018 di Aceh sebesar Rp4.800 per kilogram (kg).

"Harga gabah terendah itu, berada di (Kabupaten) Pidie Jaya Rp4.800 per kg yang sudah tidak sesuai HPP (Harga Pembelian Pemerintah)," ucap Kepala BPS Aceh, Wahyudin, di Banda Aceh, Senin.

Ia melanjutkan sedangkan harga GKP di tingkat petani paling tinggi terdapat di Kabupaten Bireuen seharga Rp5.300 per kg dengan rata-rata harga terendah Rp4.986 per kg.

Pemantauan terhadap pekembangan harga gabah di Aceh telah dilakukan di tujuh daerah merupakan sentra produksi gabah baik GKP dan Gabah Kering Giling (GKG), yakni Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, dan Pidie Jaya.?

Selama periode September tersebut, tercatat ada tiga daerah di provinsi paling Barat ini yang telah memasuki panen raya, yaitu Pidie, Pidie Jaya, dan Aceh Timur.

"Untuk harga rata-rata gabah kering giling di penggilingan itu, sebesar Rp5.085 per kg. Baik harga GKP maupun GKG di Aceh, sudah tidak cocok dengan HPP," sebutnya.

Seperti diketahui, Instruksi Presiden No.5/2015 disebutkan harga pembelian GKP di tingkat petani Rp3.700 per kg, dan tingkat penggilingan seharga Rp3.750 per kg. Sedangkan GKG seharga Rp4.600 per kg, dan Rp4.650 per kg di gudang Bulog.

Data BPS Aceh menyebut produksi beras di provinsi tersebut mencapai 1,9 juta ton per tahun dengan rata-rata kebutuhan beras per kapita mencapai 14 kg per orang.?

"Para petani di Aceh, enggan menjual gabah mereka ke Bulog akibat perbedaan HPP cukup mencolok. HPP itu sudah tiga tahun, dan sudah saatnya di ubah," tegas Wahyudin.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, dewasa ini pihaknya telah menyerap beras produksi dalam negeri 1,4 juta ton atau 52,2 persen dari target 2,72 juta ton sampai akhir 2018.

"Jadi jangan bicara data saya salah. Sekarang penyerapan beras 1,4 juta, bukan 800 ribu. Jadi jangan ngarang-ngarang, kalau tidak tahu. Itu mengacau," kata Buwas.

Ia mengatakan hingga kini stok cadangan beras di gudang Bulog mencapai 2,4 juta ton. Jumlah itu, lanjut dia, mencukupi untuk kebutuhan pangan, dan bahkan di tahun politik 2019.

Persediaan beras di gudang Bulog ini, belum termasuk beras impor yang akan masuk di Oktober 2018 sebesar 400.000 ton, sehingga total stok menjadi 2,8 juta ton.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018