Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Bencana banjir lumpur berasal dari longsoran tebing, telah menimbun hingga lantai rumah dua gampong atau desa dari total 63 desa di 11 kecamatan dengan korban terdampak 3.587 keluarga atau 12.591 jiwa akibat hujan melanda Kabupaten Aceh Selatan.

"Hingga malam ini, petugas masih melakukan pembersihan lumpur akibat banjir di rumah mereka," terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Selasa.

Ia menerangkan, banjir lumpur dilaporkan telah menimbun halaman dan masuk ke rumah warga yang terjadi di Gampong Teungoh di Kecamatan Trumon Tengah, dan Gampong Lhok Bengkuang di Kecamatan Tapaktuan.

Selain itu, lanjutnya, di sejumlah tempat juga terjadi longsoran tebing hingga menutup badan jalan. Seperti menuju Gampong Buloh di Kluet Timur ada tiga titik masing-masing 100 meter tertimbun material batu besar, dan tanah yang berakibat jalan masih terisolir.

Lalu jalan menuju Gampong Panton Luas di Tapaktuan sepanjang 30 meter dengan ketinggian dua meter, Jalan Krueng Batu menuju Gunong Pulo di Kluet Utara 200 meter, Jalan Tanah Munggu di Kluet Timur longsoran di enam titik, dan jalan Gampong Lubuk Layu di Samadua.

"Ada dua gampong mengalami longsoran, yakni Lawe Sawah di Kluet Timur longsor tebing, dan Panjupian di Tapaktuan dengan pengunungan longsor setinggi dua meter dengan panjang sekitar 100 meter," ujarnya.

"Beberapa ruas jalan nasional di Aceh Selatan hingga kini, belum bisa dilewati. Petugas dari instansi terkait, sedang melakukan pembersihan badan jalan," ucap Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyatakan, terjadi hujan ekstrem pada beberapa hari terakhir yang melanda sebagian wilayah di Aceh akibat kehadiran fenomena pusaran Eddy.

"Munculnya pusaran Eddy di wilayah pesisir sekitar Aceh. Kalau badai tropis situ di Teluk Benggala sudah punah," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018