Calang (Antaranews Aceh) - Para petani di Kabupaten Aceh Jaya mengalami gagal panen akibat banjir merendam areal persawahan mereka dua hari terakhir setinggi 1,5 meter.

"Tanaman jagung saya gagal panen karena banjir," kata petani jagung, Junaidi (31), di Gampong (desa) Blang Baro, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, Kamis.

Ia menyampaikan, tanaman jagung seluas dua hektare miliknya direncanakan akan di panen dalam sepekan ke depan.

Namun, lanjutnya, harapan tersebut sirna setelah tanaman diterjang banjir yang melanda wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan berjarak tempuh sekitar tiga jam dari ibu kota provinsi ini.

"Tidak ada lagi harapan, karena semua tanaman jagung saya terrendam akibat hujan lebat dan luapan Krueng Teunom," kata dia sambil menunjukkan wajah sedihnya.

Baca juga: Banjir di Aceh Jaya lumpuhkan aktivitas pendidikan

Baca juga: Banjir di Aceh Utara meluas

"Hari ini banjir telah surut, namun tanaman jagung sudah tidak ada lagi," tambah petani tersebut.

Banjir yang melanda Aceh Jaya merupakan kiriman dari wilayah Tangse, Kabupaten Pidie, mengakibatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Teunom, dan sejumlah anak sungai lainnya menjadi meluap.?

Genangan air terjadi selama dua hari terakhir itu telah mengakibatkan ratusan rumah warga di tujuh kecamatan terendam, tapi bencana tersebut tidak menelan korban jiwa.

Tujuh kecamatan yang diterjang banjir meliputi, Teunom, Panga, Pasie Raya, Darul Kamal, Setia Bakti, Krueng Sabe, dan Sampoiniet.

Masyarakat setempat di wilayah ini juga gagal menanam bibit yang telah lama disemai akibat terbawa derasnya air.

"Bibit jagung dan cabai saya ratusan `polybag` ikutan hanyut, " kata Suardi (43), petani Gampong Pulo Tinggi, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya.

Baca juga: Pemukiman warga Nagan Raya terkurung banjir

Baca juga: Jalan lintas Barat Aceh tergenang luapan sungai

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018