Meulaboh, Aceh,  (Antaranews Aceh) - Harga eceran sayur lokal di Pasar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengalami kenaikan cukup tajam pascabanjir melanda wilayah sentra produksi sayur mayur di daerah ini.
Pedagang sayur di lokasi pasar bina usaha, M Saidi, di Meulaboh, Selasa, mengatakan, pedagang terbatas mendapatkan pasokan bahan baku sayur lokal karena banyak area lahan sayur rusak akibat banjir beberapa waktu lalu.
"Kenaikan harga hampir pada semua jenis sayur mayur, rata - rata harga naik Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per ikat. Ini terjadi setelah banjir beberapa hari lalu, sehingga petani ada yang gagal panen," katanya.
Kenaikan harga pada sejumlah komoditas  sayur mayur itu terpantau di Pasar Bina Usaha Meulaboh, salah satu penyebabnya adalah cuaca buruk dan bencana banjir belakangan ini merusak tanaman petani.
Adapun daerah sentra produksi sayur lokal berasal dari Kabupaten Nagan Raya dan sebagian kecil dari pedalaman Aceh Barat, hampir rata - rata kawasan yang menyediakan tanaman sayur lokal berada di dataran rendah dan dekat bantaran sungai.
Beberapa jenis sayur yang naik meliputi daun ubi dari Rp1.000 per ikat menjadi Rp2.500 per ikat, pakis dari harga Rp 1.500 menjadi Rp3.000 per ikat, sawi dari Rp3.000 naik menjadi Rp5.000 per ikat, terong hijau dari Rp5.000 per kilogram naik menjadi Rp10.000/ kg.
Kemudian kacang panjang semula hanya seharga Rp1.000 per ikat, kini naik menjadi Rp3.000 per ikatnya, M Saidi, memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama satu bulan ke depan, sebab, para petani kini baru mulai menanam kembali.
"Sebagian besar sayuran di pasok ke Meulaboh merupakan sayur lokal asal Kabupaten Nagan Raya, kita rebutan dengan pedagang lain untuk mengambil sayur di pagi hari dan kebanyaan mereka yang datang menjual langsung itu adalah petani," jelasnya.
Untuk pembeli, lanjut Saidi, masih normal malahan cenderung menurun karena banyak dari konsumen memprotes harga sayur lokal yang melonjak drastis.
Walau pun demikian, Saidi, mengaku tetap mempertahankan harga karena modal yang dikeluarkan juga sedikit mahal dari kondisi biasanya untuk membeli sayur dari petani.
Seorang pembeli, Revina, mengatakan, jarang - jarang terjadi kenaikan harga sayur seperti saat ini, apalagi sayur lokal yang merupakan tanaman asli petani, namun bisa dimaklumi karena terjadi pascabencana. ***3***


 

Pewarta: Anwar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018