Boston (Antaranews Aceh) - Harga emas diperkirakan akan naik hingga mencapai 1.532 dolar AS per ounce pada Oktober tahun depan, delegasi-delegasi ke pertemuan tahunan London Bullion Market Association (LBMA) memprediksi pada Selasa (30/10).

Jajak pendapat para delegasi pada konferensi LBMA di Boston juga memperkirakan harga yang lebih tinggi dalam waktu satu tahun untuk perak, platinum dan paladium.

Harga spot emas telah mengalami beberapa bulan yang sulit, jatuh dari tertinggi 1.366,07 dolar AS pada Januari ke level 1.159,96 dolar AS pada Agustus, karena dolar AS menguat dan Federal Reserve AS mendorong kenaikan suku bunga acuannya.

Tetapi sejak itu, bangkit kembali ke sekitar 1.225 dolar AS per ounce, karena volatilitas di pasar saham global menghidupkan kembali minat terhadap emas sebagai tempat yang aman untuk menyimpan aset-aset.

Dolar AS yang lebih kuat merugikan harga emas karena membuatnya lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Suku bunga yang lebih tinggi membuat emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, kurang menarik.

Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa para delegasi memperkirakan harga perak naik ke 15 dolar AS per ounce pada akhir Oktober 2019 dari sekitar 14,50 dolar AS pada Selasa (30/10).

Harga Platinum diperkirakan akan meningkat menjadi 1.010 dolar AS per ounce selama tahun depan dari sekitar 835 dolar AS pada Selasa (30/10) dan paladium diperkirakan naik ke 1.195 dolar AS dari sekitar 1.075 dolar AS.

Para analis dan pedagang yang disurvei oleh Reuters bulan ini mengatakan mereka memperkirakan harga emas menjadi rata-rata 1.300 dolar AS per ounce pada 2019, perak mencapai rata-rata 16,40 dolar AS, platinum menjadi rata-rata 875 dolar AS dan paladium menjadi rata-rata 1.025 dolar AS.
 

Pewarta: Antara

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018