Banda Aceh (ANTARA) - Zona perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) Sabang dinilai sangat strategis untuk menjadi pelabuhan terminal penghubung atau shorebase dalam menyediakan konektivitas yang efisien terhadap pengembangan industri minyak dan gas (migas) di perairan laut Aceh.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh Mawardi, Kamis, mengatakan Pemerintah Aceh mendukung penuh optimalisasi Sabang FTZ untuk menjadikan Sabang sebagai pusat dukungan yang unggul dalam mendukung perusahaan migas di Aceh.
“Dan mendorong pemangku kepentingan untuk mewujudkan optimalisasi kawasan Sabang sebagai pusat offshore di Aceh,” katanya di Banda Aceh.
Baca juga: BPKS minta para pihak segera kosongkan lahan pengembangan pelabuhan
Hal itu disampaikan Mawardi saat mewakili Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menghadiri Focus Grup Discussion (FGD) yang digelar Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) guna menjadikan Sabang sebagai pusat dukungan offshore yang berkelanjutan untuk industri hulu migas di Aceh.
Pertemuan kolaborasi itu dibuka Plt Kepala BPKS Marthunis, yang dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi, Deputi Operasi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Edy Kurniawan, perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), dan beberapa lembaga terkait lainnya.