Banda Aceh (Antaranews Aceh) - PT Pertamina (persero) MOR I Terminal BBM Krueng Raya, Aceh Besar, membantu masyarakat setempat mengembangkan budi daya jamur tiram.

Pjs Operating Head PT Pertamina (Persero) MOR I Terminal BBM Krueng Raya Fachrizal di Aceh Besar, Jumat, mengatakan, bantuan ini merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

"Pelaksanaan program ini difasilitasi lembaga Rumah Zakat. Pengembangan dan budi daya jamur tiram ini merupakan inisiatif masyarakat," kata Fachrizal.

Penerima bantuan CSR PT Pertama (persero) MOR I Terminal BBM Krueng Raya tersebut adalah Kelompok Lamuri Jaya, Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Fachrizal mengharapkan bantuan sosial tanggung jawab perusahaan tersebut berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di pesisir Krueng Raya tersebut.

"Kami berharap budi daya ini berkembang. Dan tempat ini akan menjadi sentra jamur tiram di Aceh Besar. Kami juga mengajak masyarakat berinovasi menghasilkan produk-produk dari jamur tiram," kata Fachrizal.

Kepala Cabang Rumah Zakat Aceh Riadhi mengatakan, pihaknya diberi amanah melaksanakan program CST PT Pertamina (persero) MOR I Terminal BBM Krueng Raya.

"Kami mendampingi masyarakat penerima manfaat membudidayakan jamur tiram. Masyarakat sebelum program dilaksanakan sudah membudidayakan jamur tersebut," ungkap dia.

Dengan program CSR Pertamina, sebut Riadhi, Rumah Zakat mendampingi masyarakat membudidayakan jamur tiram dari hulu ke hilir. Artinya, masyarakat tidak hanya mengembangkan budi daya jamur tiram, tetapi juga mengembangkan produk pengolahannya.

"Kami akan mengawal program budi daya jamur tiram di Gampong Lamreh ini. Kami juga mengajak masyarakat memberikan kontribusi menyukseskan program budi daya jamur tiram. Program ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Riadhi.

Sementara itu, Ketua Kelompok Lamuri Jaya Burhanuddin mengatakan, kelompok yang dipimpinnya sudah mengembangkan budi daya jamur tiram sejak setahun terakhir.

"Sebelumnya, kami membudidayakan jamur tiram dengan biaya sendiri. Dengan adanya program CSR Pertamina, kami akan berupaya budi daya jamur ini bisa lebih berkembang," kata dia.

Burhanuddin menuturkan, budi daya jamur tiram memiliki prospek usaha yang baik. Budi daya jamur tidak terkendala dengan hama. Hanya saja, tempat budi dayanya harus lembab.

"Masa pembibitan hingga waktu panen selama dua bulan setengah bulan. Dalam masa panen bisa menghasilkan lima ton jamur tiram. Harga jamur tiram berkisar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram," ungkap Burhanuddin. 
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018