Meulaboh (Antaranews Aceh) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Persero memastikan aktivitas pelayaran dari daratan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tujuan Sinabang Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh tidak terpengaruh cuaca ekstrem.

"Alhamdulillah, kapal sudah mau berangkat tujuan Sinabang. Tidak ada masalah di dermaga dan jalur lintasan untuk pelayaran hari ini," ungkap Kepala PT ASDP Feri Indonesia perwakilan Meulaboh, Desrizal Marbet, di Meulaboh, Jum`at.

Untuk lintasan pelayaran Meulaboh tujuan Sinabang dilayani satu unit Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Teluk Sinabang, dengan jadwal rutin setiap hari Jum`at dan Minggu, kedatangan di Meulaboh pukul 07.00 WIB dan keberangkatan pukul 14.00 WIB.

Dia berkata, selama ini yang masih menjadi persoalan adalah kondisi kolam labuh di dermaga pelabuhan Kuala Bubon, Desa Tengoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat adalah kondisi alun gelombang yang besar sering membuat kapal feri terbentur.

Di saat musim penghujan saat ini, justru tidak berpengaruh pada kondisi alun gelombang di dermaga tersebut, sehingga kapal dengan mudah bisa sandar dan merapat untuk melakukan bongkar muat penumpang maupun kendaraan.

"Memang sudah begini kondisinya, disaat cuaca cerah, alun gelombang di dermaga Kuala Bubon ini tidak bersahabat, tapi justru saat kondisi hujan dan angin di darat terjadi seperti hari ini tidak berpengaruh terhadap aktivitas pelayanan jasa," sebutnya.

Lebih lanjut disampaikan, KMP Teluk Sinabang seakan sudah tahan banting karena selalu tebentur dengan sisi dermaga, tidak jarang tali tambatan kapal terputus, begitulah ekstremnya kondisi dermaga Pelabuhan Meulaboh di Aceh Barat ini.

Berbagai pihak sudah mengusulkan agar segara dibangun tanggul semacam breakwater untuk mengecilkan risiko benturan kapal saat cuaca tidak bersahabat, akan tetapi hingga saat ini belum ada kepastikan dari pemerintah untuk pembangunan itu.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue, Kasirman, yang dikonfirmasi Antara beberapa waktu lalu berkata, Pelabuhan Meulaboh merupakan lintasan paling banyak dibutuhkan warga di kepulauan terluar itu untuk berbagai keperluan.

"Kalau kapal feri terkendala atau bermasalah di Meulaboh, tentunya juga akan berdampak bagi masyarakat kami. Demikian halnya warga yang dari daratan hendak ke Simeulue, saya pikir merasakan kondisi serupa, perlu ada breakwater," tambah Kasirman.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018