Sabang (Antaranews Aceh) - Nahkoda Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR, Muhammad Noer mengakui sampah organik yang mencemari perairan paling barat Aceh sangat menggangu aktiftas pelayaran kapal ferry di jalur penyeberangan Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya.

"Kayu besar dan sampah organik di permukaan laut sangat mengganggu pelayaran," kata Muhammad Noer sembari menunjukkan sampah-sampah organik tersebut di anjungan kapal tersebut saat berlayar dari Pelabuhan Bolahan, Sabang tujuan Pelabuhan Ulee-Lheue Banda Aceh, Minggu.

Sampah organik mencemari laut dan di permukaan laut terlihat air keruh kecoklatan sekitar lima mil dari lepas pantai Ulee-Lheue, Kota Banda Aceh.

"Sampah itu hanyut dibawa air saat hujan di hulu dan jika tidak segera dibersihkan kita khawatir menganggu kapal yang sedang melayani pelayaran dari Sabang tujuan Banda Aceh dan sebaliknya," ujarnya.

Sampah organik tersebut, kata dia, jika kena baling-baling kapal (propeller) bisa berdampak fatal bagi kapal penumpang atau barang

Di jalur pelayaran Sabang-Banda Aceh dan Banda Aceh-Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar belasan kayu panjang sekitar lima meter dan lebih dua meter, serta batang pinang dan bambu dan ragam sampah organik lainnya mengapung di atas permukaan laut.?

Nahkoda KMP Papuyu, Saiful di Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh menyatakan kayu-kayu berukuran besar di permukaan laut tersebut tidak bisa dipandang remeh dan jika kena kapal ferry bisa hancur.

Kapal jenis kaca serat (fiberglass) kalau kena kayu ukuran besar bisa hancur kapalnya dan jika kapal jenis alumuniun tidak malasah, tapi jika kena baling-balingnya sangat berbahaya, katanya.

"Kita berharap semua pihak kepelabuhanan duduk bersama mencarikan solusi terkait sampah yang mencemari laut akibat hujan dan kalau bisa segera mungkin sampah itu dibersihkan di permukaan laut," harap Saiful.

KMP Papuyu melayani penyeberangan penumpang dan barang dari, Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh tujuan Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
 

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018