Meulaboh (Antaranews Aceh) - Masyarakat berada di kawasan Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, merasa kesulitan menuju pusat kota akibat ambruknya jembatan penghubung antarkecamatan di daerah setempat.

"Dari dulu sudah saya bilang, jangan di sini dibangun jembatan karena kondisi sungai deras, cepat hancur jembatan, ini kan sudah kejadian. Beruntung tidak ada korban yang jatuh saat kejadian," kata seorang warga setempat, Apalot Syamani, di Meulaboh, Senin.

Wilayah administrasi jembatan rangka baja dengan panjang sekira 150 meter tersebut berada di Desa Sawang Teubee, Kecamatan Kaway XVI, selama ini menjadi jalan penghubung antarkecamatan untuk dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.

Syamani menjelaskan, jembatan tersebut selesai dibagun pada 2.000, jauh sebelumnya masyarakat berada di wilayah pedalaman Aceh Barat harus menggunakan rakit terbuat dari kayu untuk aktivitas sehari - hari menuju pusat Kota Meulaboh.

"Kejadiaannya tadi malam (senin dini hari), kami memang lagi duduk di warung dekat jembatan, terdengar suara seperti ledakan, cukup besar suaranya sehingga kami terkejut dan keluar. Bagaimana lagi kami ke Meulaboh kalau begini," jelasnya.

Diakuinya, memang ada jalan alternatif lain yang bisa digunakan masyarakat jika hendak menuju ke Kota Meulaboh dan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Barat, akan tetapi membutuhkan waktu sangat lama dan jaraknya tempuh cukup jauh.

Hal senada juga disampaikan, Megawani, warga pedalaman Kecamatan Pante Ceureumen yang keseharian membutuhkan akses lebih cepat ke kota untuk berbelanja berbagai kebutuhan usaha ekonomi keluarganya.

   


"Kami berjualan, jadi setiap hari harus membeli barang ke kota. Kadang juga ada yang datang mengantar. Kalau sudah kejadian seperti ini tidak tahu bagaimana, mau lewat jalan lain sangat jauh dan ini sangat mengganggu aktivitas ekonomi kami,"katanya.

Megawani, bercerita, beberapa waktu lalu ada satu kelompok mahasiswa yang melaksanakan kegiatan pengabdian di kawasan pedalaman terperosok dan jatuh ke bawah tebing abutmant jembatan tersebut karena sempitnya sisi badan jalan

Korban mengalami luka - luka dan patah tulang sehingga dipulangkan ke daerah asal, tidak bisa dihitung sudah berapa banyak kecelakaan di lokasi jembatan itu dan warga berharap segara ada upaya pembangunan jembatan permanen yang lebih maksimal.

"Kalau bisa jangan di sini dibangun jembatan, kondisi air sungai sangat deras, kami hanya berharap ada solusi lain untuk memasok kebutuhan masyarakat di daerah pedalaman seperti tempat kami tinggal," ujarnya.

Kontruksi jembatan rangka baja itu sebagian sudah jatuh ke sungai, kepala jembatan ambruk dan menyeret badan jembatan terbuat dari rangka baja itu, pasca kejadian, polisi sudah memasangkan tali police line agar tidak ada warga yang coba lewat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Maimun, menyampaikan, tidak bisa dilakukan penangganan darurat karena kondisi fisik jembatan rangka baja itu sudah rusak parah dan tidak bisa dilewati.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018