Sabang (Antaranews Aceh) - Pemerintah Gampong atau desa Cot Ba U, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Provinsi Aceh, berhasil mengelola dana desa untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan untuk 30 warga setempat.
"Sejak tahun 2015 kami telah mengalokasikan dana desa untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah menyerap tenaga kerja sekitar 30 orang," kata Keuchik Gampong (Kepala Desa) Cot Bau u, Sukajaya, Sabang, Adnan Hasyim di kantornya, Kamis.
Ia menjelaskan sejak tahun 2015 melalui BUMDes pihaknya telah mengalokasikan dana desa untuk peningkatan ekonomi masyarakat seperti usaha rumah tangga.
"Dari tahun 2015 kami telah mengalokasikan dana desa untuk industri kecil dan hasil evaluasi kami bersama pendamping desa alokasi dana desa tersebut sangat tepat untuk peningkatan ekonomi ibu rumah tangga," ujar Adnan hasyim yang biasa dipanggil Yah Nan.
Lebih lanjut ia mengaku Pemerintah Gampong Cot Ba U juga telah membeli dua unit mobil (Toyota Innova dan Avanza) dan satu unit mobil mini bus dengan dana desa untuk pendukung wisata di pulau terluar paling barat Indonesia itu.
"Kami memaksimalkan penggunaan dana desa untuk peningkatan ekonomi masyarakat, selain itu dana desa juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur," ujar Yah Nan yang menjabat sebagai Ketua Keuchik se-Kota Sabang.
Selain itu, Pemerintah Gampong Cot Ba U, kata dia, telah menyelesaikan pembangunan dua unit ruko dan satu unit rumah sewa melalui alokasi dana desa tahun anggaran 2017 dan 2018.
Pemerintah Gampong Cot Ba U, melalui BUMDes juga telah membangun satu unik kios pangkas berkapasitas empat kursi yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya.
"Syukur `Alhamdulillah` sekarang desa kami sudah menikmati hasil dari usaha tersebut dan pada tahun ini kami juga ada program penggemukan sapi sebanyak 100 ekor," ungkap Yah Nan.
Pada kesempatan itu ia merinci bahwa Pemerintah Gampong Cot Bau U pada tahun 2015 hingga 2018 telah menerima dana desa sebesar Rp5 miliar yaitu sebesar Rp361 juta pada 2015, Rp1,1 miliar pada 2016, Rp1,2 miliar pada 2017, dan Rp1,4 miliar pada 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018