Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Dinas Perumahan Rakyat dam Permukiman Kota Banda Aceh menyatakan, ibu kota Provinsi Aceh itu memiliki 20 unit instalasi pengolahan air limbah atau IPAL.

"Saat ini, Kota Banda Aceh sudah memiliki 20 unit IPAL yang dibangun dan dikelola secara padat karya oleh masyarakat," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Kota Banda Aceh Jalaluddin di Banda Aceh, Jumat.

Menurut dia, IPAL komunal tersebut tersebar di sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh. Dan ke depan, akan dibangun tiga unit IPAL yakni di kawasan Setui, Pantereik Luengbata, serta Gampong Rukoh.

"Pembangunan instalasi pengolahan limbah tersebut merupakan permintaan masyarakat. Keberadaan IPAL tersebut tentu membantu mengurangi limbah, terutama buangan rumah tangga," sebut Jalaluddin.

Sebelumnya, Jalaluddin mewakili Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meresmikan beroperasinya instalasi pengolahan air limbah komunal di Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala.

Menurut Jalaluddin, IPAL yang diresmikan tersebut mampu menampung dan mengolah limbah dari 52 rumah warga Dusun Meunasah Baroe, Gampong Rukoh.

"Keberadaan IPAL tersebut penting bagi masyarakat. Di mana limbah rumah tangga diolah dalam instalasi tersebut, sehingga tidak mencemari lingkungan," kata dia.

Jalaluddin menyebutkan, pembangunan instalasi pengolahan air limbah tersebut merupakan program sanitasi berbasis masyarakat. Program ini didukung Islamic Development Bank.?

"Keberadaan IPAL di Gampong Rukoh sangat dibutuhkan karena wilayahnya padat penduduk serta ketersediaan lahan yang terbatas. Dengan adanya IPAL, permasalahan limbah selama ini sudah teratasi," kata Jalaluddin.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018