Jakarta (Antaranews Aceh) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan tidak ingin ada "wisata remang-remang" di Indonesia sehingga terus berupaya mempromosikan produk-produk wisata halal yang lebih bervariasi.

"Jadi kalau fenomena remang-remang, dibuat terang saja," kata Menpar Arief Yahya di Jakarta, Sabtu.

Ia tidak menampik bahwa fenomena "wisata remang-remang" yang kerap menjadi asoasiasi bagi praktik prostitusi sering kali tidak terelakkan dan terjadi di negara manapun di dunia.

Arief bahkan menyebut fenomena serupa seperti halnya terorisme yang bisa terjadi di mana saja.

"Khusus wisata seperti ini ada kota yang mungkin dijadikan contoh seperti di Surabaya misalnya, hal seperti itu ada tapi tidak mengganggu," katanya.

Memang menurut dia, secara umum bahwa fenomena tersebut di Indonesia khususnya tidak terkait langsung dengan naik turunnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisman maupun wisnus.

Untuk mengatasi fenomena itu, pihaknya semakin gencar mempromosikan produk-produk dan paket wisata halal.

"Kita gencar introduce wisata halal dan wisata halal Indonesia saat ini menempati posisi nomor 2 dari tiga tahun sebelumnya di nomor 6 pada Global Moslem Travel Index," katanya.

Ia menegaskan dengan promosi yang semakin baik, semakin bagus, dan kian menarik maka besar kecenderungan wisata remang-remang di Tanah Air akan berkurang dan tergerus.

Arief sendiri meyakini sampai saat ini Indonesia tidak pernah tercitrakan sebagai destinasi wisata remang-remang.

"Ada negara lain yang punya destinasi dan diposisikan seperti itu tapi Indonesia tidak pernah dipersepsikan seperti itu," katanya.

Oleh karena itu, citra pariwisata yang positif kata Menpar harus menjadi modal untuk meningkatkan kinerja pariwisata di Tanah Air.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018